Jakarta PSMS Medan gagal melanjutkan kiprahnya di Piala Presiden 2018. Tim Ayam Kinantan tersingkir di babak semifinal setelah kalah dengan agregat 1-5 dari Persija Jakarta.
Meski gagal mengangkat trofi, PSMS tidak berkecil hati. Sebab, penampilan anak-anak Medan di turnamen ini terbilang menjanjikan. Di babak penyisihan, PSMS yang bermaterikan pemain-pemain seadanya mampu menjungkalkan tim-tim besar seperti PSM dan Persib Bandung. Sementara di babak perempat final, PSMS menyingkirkan Persebaya Surabaya.
Baca Juga
Seperti diketahui, PSMS menjadi satu-satunya tim promosi yang melaju hingga ke semifinal. "Saya pikir, saya apresiasi perjuangan pemain kami. Kemudian di Piala Presiden ini, menjadi suatu prestasi untuk kami,” ujar pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman.
"Tapi, meskipun begitu, kami bakal tetap menggelar evaluasi. Kita masih melihat tim kita memiliki kekurangan,” kata pria yang akrab disapa Djanur tersebut.
Kalah 1-4 di leg semifinal leg pertama, PSMS sebenarnya berusaha bangkit di leg kedua. Pasukan Djadjang Nurdjaman bahkan sempat menguasai jalannya laga. Hanya saja, kecerobohan barisan pertahanan Ayam Kinantan mampu dimanfaatkan oleh Persija.
Berawal dari umpan terobosan Rico Simanjuntak, striker andalan Macan Kemayoran, Marko Simic mampu menjebol jalan PSMS dan membawa Persija unggul 1-0. Akibat kekalahan ini, PSMS pun dipastikan gagal membuat kejutan melaju ke babak final Piala Presiden 2018.
Gelar Evaluasi
Setelah gagal melaju ke final, PSMS tidak kapok mengikuti turnamen pramusim. Sebaliknya, Ayam Kinantan ketagihan mengasah kekuatan sebelum bergulirnya Liga 1 musim ini.
Namun sebelum itu, Ayam Kinantan akan berbenah. Manajemen juga akan menata kembali materi pemain dengan mendatangkan sejumlah pemain baru. "Setelah ini kami punya waktu untuk berbenah. Kemudian kami juga ada waktu untuk pertandingan uji coba sebagai pemanasan. Kalau bisa, kami ingin menggelar uji tanding lagi,” kata Djadjang.
Apresiasi Solo
Sementara itu, PSMS betah bermain di Stadion Manahan, Solo. Menurut Djanur, markas Persis Solo itu merupakan venue yang sempurna untuk Ayam Kinantan.
"Manahan sangat representatif. Kemudian aparat keamanan juga bagus,” kata Djanur.
Sumber: www.liputan6.com