Bola.com, Jayapura - Draft regulasi Liga 1 2018 yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru memaksa striker asing asal Senegal yang baru didatangkan Persipura Jayapura, Pape Abdoulaye N'daw, angkat kaki. Dalam kondisi kecewa, Persipura mengungkit utang operator kompetisi yang belum diterima klub berjulukan Mutiara Hitam itu.
Dalam Instagram story akun resmi Persipura Jayapura, striker asal Senegal itu pergi melalui Bandar Udara Sentani. Ketika dikonfirmasi mengenai kepergian Pape Abdoulaye N'daw, Media officer Persipura, Bento Madubun, menyesalkan dua pemain asing yang masih dalam rencana didatangkan, juga akan batal karena regulasi tersebut.
Baca Juga
"Dua pemain asing lagi belum bisa didatangkan karena regulasi yang sudah ditetapkan. Negara mereka tidak masuk daftar yang terverifikasi," ujar Bento Madubun.
Dalam draft regulasi tersebut, hanya pemain dari lima kompetisi domestik di Benua Afrika, yaitu Tunisia, Mesir, Kongo, Aljazair, dan Sudan yang boleh bermain untuk Liga 1 2018. Selain itu, mereka juga harus bermain di kompetisi tertinggi dari lima negara tersebut.
Jika ada pemain dari negara di Benua Afrika yang berasal dari negara selain Tunisia, Mesir, Kongo, Aljazair, dan Sudan, bisa dizinkan bermain di Indonesia asal sebelumnya bermain di liga lain yang memenuhi verifikasi.
Kecewa karena harus melepaskan striker yang sudah sempat berlatih bersama tim, manajemen Persipura lantas menyinggung masalah utang yang belum dibayarkan PT Liga Indonesia Baru terkait dana subsidi dan hak siar.
"Kami masih menunggu janji PT Liga Indonesia Baru untuk membayar utang-utangnya. Ini persoalan besar bagi kami. Bukan hanya kami saja, klub lain juga mulai meradang," sentil Bento.
"Jadinya kurang bagus. Kami sudah jalankan tugas-tugas sebagai klub. Kami sudah berkompetisi dengan baik sampai berakhir di 2017, tapi hak-hak kami belum dibayar. Itu tidak profesional namanya," lanjut Bento.
Persipura menegaskan agar PT Liga Indonesia Baru menyelesaikan kewajiban yang belum terpenuhi sebelum menggelar Liga 1 2018.
"Fokus saja untuk menyelesaikan utang kepada klub. Kami berharap Liga Indonesia Baru yang merupakan institusi profesional untuk segera membayar utang karena sebagai profesional, tentu harus bertindak profesional," tegasnya.
"Persipura sangat menyayangkan situasi ini. Kalau ini menjadi besar, tentu tidak bagus. Bukan tidak mungkin akan datang lagi hukuman dari FIFA karena mereka tidak bisa menjalankan kewajiban untuk membayar klub sesuai dengan yang seharusnya dibayarkan," lanjut Bento.