Kemacetan Jakarta Ganggu Konsentrasi Pemain Timnas Voli Indonesia 1

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 14 Feb 2018, 20:59 WIB
Pelatih timnas voli Indonesia 1, Andri Widiyatmoko, mengeluhkan kondisi kemacetan Jakarta yang mengganggu konsentrasi para pemainnya. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Bola.com, Jakarta - Pelatih tim nasional voli Indonesia 1, Andri Widiyatmoko, mengaku penampilan anak asuhnya tak maksimal saat menang 3-1 (25-13, 23-25, 25-23, 25-20) atas Hong Kong pada pertandingan semifinal test event Asian Games 2018. Menurut Andri, kemacetan Jakarta mempengaruhi konsentrasi anak asuhnya.

Advertisement

Andri tak menampik jika anak asuhnya mengalami kelelahan secara fisik. Seperti diketahui, laga melawan Hong Kong berlangsung kurang dari 24 jam setelah mereka mengalahkan Jepang pada Selasa (13/2/2018) malam WIB.

Selain kelelahan fisik, Andri juga menilai anak asuhnya kelelahan secara mental. Kemacetan Jakarta yang harus dilalui dari Wisma Atlet di kawasan Kemayoran menuju Tennis Indoor Hall Gelora Bung Karno sudah membuat mood pemainnya terganggu sebelum bertanding.

"Alhamdulillah kami bisa menang dan masuk final. Namun, biarpun menang, ini tidak sesuai dengans skenario dari tim pelatih. Awalnya tim yang inti sudah main sejak pertandingan pertama dan harus maraton," kata Andri kepada wartawan sesuai pertandingan.

"Kelelahan itu pasti karena kemarin melawan Jepang kami harus habis-habisan hingga menang 3-2. Hari ini harus main sore dan disamping itu juga dengan kondisi lalu lintas menuju venue yang macet."

"Mungkin terdengar sepele. Akan tetapi, kondisi jalan yang macet membuat konsentrasi pemain menjadi berkurang. Akibatnya, kami tidak bermain sesuai skenario seharusnya," ujar Andri.

Andri berharap tak akan tinggal di Wisma Atlet pada Asian Games 2018. Dia menilai akan lebih baik menginap di dekat venue pertandingan. Bahkan, Andri dan anak asuhnya mengaku rela berjalan kaki jika pada kenyataannya nanti mendapatkan tempat menginap yang lebih dekat.

"Saya berharap penginapan atlet nanti berbeda dengan yang di test event Asian Games ini dan lebih dekat dengan venue pertandingan. Kalau bisa hanya butuh jalan kaki menuju venue, lebih dekat dan itu lebih baik," tegas Andri.