Eks Bomber Real Madrid Sebut Neymar Beruntung

oleh Harley Ikhsan diperbarui 16 Feb 2018, 08:24 WIB
Striker Paris Saint-Germain Neymar (kiri) mendapat kartu kuning pada leg pertama 16 besar Liga Champions melawan Real Madrid. (AP/Francesco Seco)

Jakarta Eks pemain Timnas Inggris, Michael Owen, menjadi sosok kedua yang mempertanyakan kepemimpinan wasit Gianluca Rocchi saat Real Madrid membungkam Paris Saint-Germain (PSG) pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Real Madrid menumbangkan PSG 3-1 di Estadio Santiago Bernabeu, Kamis (15/2/2018) WIB.

Advertisement

Owen menyorot aksi Neymar ketika melakukan diving saat pertandingan berumur 60 menit. Rocchi meniup peluit melihat pelanggaran tersebut dan memberi tendangan bebas bagi Real Madrid.

Namun, pengadil berkebangsaan Italia itu tidak mengeluarkan kartu kuning. Padahal, berdasar peraturan, setiap pelaku diving harus mendapat peringatan.

"Wasit tidak berani mengusir Neymar. Dia tidak melaksanakan tugasnya dengan baik," kata Owen, dilansir Daily Mail.

2 dari 3 halaman

Harusnya Dihukum

Dua bintang sepak bola, Cristiano Ronaldo (Real Madrid/kiri) dan Neymar (PSG/kanan), saat menuju ruang ganti pemain pada saat jeda leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Madrid, Rabu (14/2/2018). (AFP/Gabriel Bouys)

Kartu kuning bagi Neymar menyusul insiden itu akan memberi keuntungan besar bagi Real Madrid. Sebab, nama pemain asal Brasil ini sudah berada di buku catatan setelah menjegal Nacho Fernandez.

Artinya, Neymar bakal terkena kartu merah dan dilarang tampil pada leg kedua di Parc des Princes, 6 Maret mendatang. "Menurut peraturan, diving berarti kartu kuning," kata mantan asisten pelatih Real Madrid, Paul Clement.

3 dari 3 halaman

Protes Emery

Pelatih PSG Unai Emery sebelumnya mempertanyakan keputusan Rocchi. Dia menilai pelanggaran Giovani Lo Celso terhadap Toni Kroos seharusnya tidak berbuah penalti.

Emery juga mengkritik kebijakan Rocchi tidak memberi PSG tendangan 12 pas setelah tendangan pemain PSG mengenai tangan Sergio Ramos di area terlarang.