Final Piala Presiden: Bali United Tak Sabar Main di Depan Jakmania

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 17 Feb 2018, 11:51 WIB
Para pemain Bali United menggelar latihan jelang laga final Piala Presiden 2018 di SUGBK, Jakarta, Jumat (16/2/2018). Bali United akan berhadapan dengan Persija, (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta - Bali United tidak gentar menghadapi Persija di final Presiden meski tampil di depan puluhan ribu Jakmania. Bali United bakal melawan Persija Jakarta pada Sabtu (17/2/2018) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan.

Bukan rahasia umum lagi kalau SUGBK merupakan homebase Persija. Ditambah, tim berjuluk Macan Kemayoran ini akan mendapat motivasi berlipat dari dukungan Jakmania.

Advertisement

Meski begitu, Bali United ogah pikirkan tekanan dari Jakmania. Kesebelasan berjuluk Serdadu Tridatu ini juga tidak menganggap merugi bermain di SUGBK.

Pengalaman bertanding melawan Sriwijaya FC di Palembang menjadi bekal Bali United. Pada babak semifinal leg pertama Piala Presiden, pasukan Hans-Peter Schaller berhasil menahan imbang 0-0 tuan rumah.

“Selalu ada tekanan di setiap pertandingan. Kita sudah merasakannya di Palembang. Tekanan akan membuat tim kami bermain lebih bagus,” buka Hans-Peter.

2 dari 3 halaman

Irfan Bachdim Absen

Striker Bali United, Irfan Bachdim, saat latihan jelang laga final Piala Presiden 2018 di SUGBK, Jakarta, Jumat (16/2/2018). Bali United akan berhadapan dengan Persija, (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Pada partai puncak, Bali United masih tanpa pilar andalannya. Adalah Irfan Bachdim, yang bakal absen karena mengalami cedera engkel.

Musibah itu didapatkannya ketika bermain di kualifikasi Liga Champions Asia melawan Chiangrai United pada 23 Januari 2018. Kala itu, Bali United takluk 1-2 dari wakil Liga Thailand tersebut.

“Dia (Irfan) masih menderita cedera. Peluang untuk tampil sangat kecil,” papar Hans-Peter.

3 dari 3 halaman

Tolak Anggapan Setengah Hati di Piala AFC

Setelah tersingkir di Liga Champions Asia, Bali United turun kasta untuk bermain di Piala AFC. Hans-Peter menolak anggapan Serdadu Tridatu bertanding setengah hati pada kejuaraan tersebut.

“Tidak benar itu. Kita menurunkan pemain terbaik. Karena situasi itu yang paling terbaik,” tutupnya.