Bola.com, Malang - Gelandang asal Argentina, Gustavo Fabian Lopez, sudah bergabung dengan Arema. Dia muncul saat rombongan tim Arema berada di Bandara Juanda, Sidoarjo, dan bersiap menuju Samarinda untuk mengikuti Piala Gubernur Kaltim (PGK) II pada 23 Februari-4 Maret 2018.
Gustavo Lopez sengaja tidak ke Malang karena baru menjalani perjalanan panjang, 36 jam, dari Argentina menuju Jakarta. Kebetulan juga, Arema sudah meninggalkan Malang pada Rabu pagi (21/2/2018).
Di Bandara Juanda, Gustavo langsung akrab dengan pemain Arema karena dia pernah berbaju Singo Edan pada musim 2014. Selain itu, dia bisa membaur dengan pemain asing yang ada, seperti Arthur Cunha, Thiago Furtuoso, dan Ahmet Atayev lantaran mereka berasal dari agen yang sama.
Tetapi, yang menarik, adalah mengapa dia mau menjalani proses seleksi di Arema padahal dia sudah punya nama di Indonesia. Meski, setahun terakhir dia tidak bermain untuk klub profesional karena proses pemulihan cedera.
Baca Juga
Gustavo mengaku setiap musim ingin kembali ke Arema karena atmosfer suporter di Malang selalu membuatnya rindu. Hanya, sekarang dia harus menjalani seleksi di luar kandang. Dia berharap masih banyak Aremania yang membakar semangatnya di stadion.
"Coach Joko minta saya datang untuk seleksi. Tidak masalah, saya akan berusaha. Tapi, sekarang masih merasa lelah karena perjalanan panjang 36 jam dan langsung ke Samarinda," kata pemain 34 tahun ini.
Piala Gubernur Kaltim akan terasa berat bagi Gustavo. Meski, lawan pertama yang dihadapi adalah tim promosi PSIS Semarang. Sebab, pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo, ingin mengamati kondisi terkini Gustavo.
Saat berada dalam pesawat, pelatih fisik Arema, Dusan Momcilovic, juga sempat berbicara terkait kesiapan Gustavo untuk mengikuti turnamen ini. Mantan pemain Terengganu FA ini berujar andaikan punya waktu untuk recovery pasca perjalanan panjang, dia akan merasa lebih baik.
Sementara itu, dari segi penampilan, ada yang berbeda dari Gustavo Lopez. Sekarang dia mengenakan kacamata dan terlihat lebih ramping. Namun, sifatnya yang tidak banyak bicara, masih tetap jadi ciri khas. "Saya latihan terus di Agentina. Jadi sekarang lebih kurus," katanya sambil tertawa.