Bola.com, Jakarta - Striker asal Belanda yang membela Bali United, Sylvano Comvalius, jadi raja gol Liga 1 2017. Ia mencetak 36 gol, sekaligus mematahkan rekor abadi torehan gol tertinggi Peri Sandria (34 gol) yang dicetak pada Liga Indonesia edisi perdana 1994-1995.
Baca Juga
Sang pemain kini tidak lagi bermain di Indonesia, ia memilih hijrah ke Liga Thailand membela klub Suphanburi. Kepergian Comvalius tak lantas membuat mutu persaingan gelar top scorer Liga 1 2018 mendatang menurun.
Di perhelatan kompetisi kasta tertinggi Tanah Air masih bercokol banyak pemain haus gol. Turnamen pramusim Piala Presiden 2018 mempertegas hal tersebut.
Marko Simic tercatat sebagai top scorer Piala Presiden 2018 dengan torehan 11 gol. Sang pemain pendatang baru di Liga 1. Sebelumnya bomber asal Kroasia itu bermain di Liga Super Malaysia bersama Melaka United.
Simic bukan satu-satunya predator haus gol yang beredar di Liga 1 2018. Banyak pemain kawakan sarat reputasi dalam urusan menjebol gawang lawan.
Bola.com memilih delapan pemain yang punya kans meraih gelar sepatu emas di Liga 1 2018 yang rencananya bakal kick-off pada bulan Maret mendatang. Siapa saja mereka dan sementereng apa reputasinya?
1. Marco Simic
Marko Simic
Lahir: Rijeka, Kroasia, 23 Januari 1988
Postur: 187 cm/85 kg
Klub: Persija
Gol Musim Lalu: 9 Gol (Melaka United) dan 7 gol (Negeri Sembilan)
Popularitas Marko Simic meroket usai mengantar Persija Jakarta jadi kampiun Piala Presiden 2018. Dalam turnamen pramusim ini striker asal Kroasia tersebut menjadi top scorer (11 gol) sekaligus pemain terbaik. Simic tipikal bomber haus gol yang kuat dalam duel-duel bola udara, penempatan posisi, serta dual satu lawan satu. Ia tipikal pemain nomor sembilan yang sempurna.
2. Ilija Spasojevic
Ilija Spasojevic
Lahir: Bar, Yugoslavia 11 September 1987
Postur: 187 cm/87 kg
Klub: Bali United
Gol Musim Lalu: 13 Gol (Bhayangkara FC)
Jam terbang Ilija Spasojevic di pentas kompetisi kasta elite Indonesia amat tinggi. Di tiap klub yang disinggahinya ia selalu jadi macan gol. Setelah status kewarganegaraannya dinaturalisasi menjadi WNI, bomber kelahiran Montenegro itu jadi pelanggan penghuni skuat Timnas Indonesia.
Luis Milla kepincut dengan style bermainnya. Instingnya menjebol gawang lawan amat tajam.
Jika dapat ruang bebas sedikit saja Spaso bisa menghadirkan mimpi buruk bagi pertahanan lawan. Bali United beruntung bisa menggaetnya dari Bhayangkara FC.
3. Boaz Solossa
Boaz Solossa
Lahir: Sorong, 16 Maret 1986
Postur: 172 cm/72 kg
Klub: Persipura
Gol Musim Lalu: 10 Gol
Sosok Boaz Solossa sedikit dari penyerang lokal yang bisa konsisten ada di daftar atas pencetak gol kompetisi kasta elite Tahan Air selama 12 tahun terakhir. Boaz tercatat tiga kali meraih gelar top scorer Liga Indonesia (musim 2008-2009, 2010-2011, dan 2013).
Ia juga jadi aktor utama di balik sukses Persipura memenangi lima gelar kompetisi. Boaz tercatat sebagai kapten Timnas Indonesia. Boaz jadi mesin gol Tim Merah-Putih yang sukses lolos ke final Piala AFF 2016 dengan koleksi tiga gol.
4. Cristian Gonzales
Cristian Gonzales
Lahir: Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976
Postur: 175 cm/85 kg
Klub: Madura United
Gol Musim Lalu: 9 Gol (Arema FC)
Cristian Gonzales hingga saat ini tercatat sebagai pemain terbanyak peraih gelar sepatu emas kompetisi era Liga Indonesia. Pemain naturalisasi berdarah Uruguay ini jadi top scorer musim 2005, 2006, 2007-2008, dan 2008-2009.
Di usianya yang memasuki 41 tahun, banyak pengamat berfikir ia sudah habis. Arema FC tak memperpanjang kontrak Gonzales di musim 2018. Ia kini tercatat sebagai pemain Madura United. Di klub itu ia buktikan belum kehilangan ketajaman dengan mencetak dua gol di ajang Piala Presiden 2018.
5. Ezechiel Aliadjim N'Douassel
Ezechiel Aliadjim N'Douassel
Lahir: Chad, 22 April 1988
Postur: 186 cm/85 kg
Klub: Persib
Gol Musim Lalu: 4 Gol
Pentas Liga 1 2018 jadi momen pembuktian ketajaman Ezechiel N'Douassel. Direkrut Persib pada pertengahan musim lalu striker asal Chad tersebut kurang tajam, ia hanya mencetak empat gol di Liga 1 2017. Ia kini jadi satu-satunya striker berkarakter target man di Tim Maung Bandung. Di sejumlah laga uji coba sang pemain mulai terlihat tajam.
Kunci produktivitas Ezechiel di Persib bakal ditentukan pasokan bola matang dari sektor tengah. Hal ini jadi problem di Persib dua musim terakhir. Mereka tidak punya figur kuat playmaker pembagi bola. Kehadiran pemain matang pengalaman, Eka Ramdani, diharapkan bisa jadi solusi.
6. Greg Nwokolo
Greg Nwokolo
Lahir: Nigeria, 3 Januari 1986
Postur: 175 cm/72 kg
Klub: Madura United
Gol Musim Lalu: 14 Gol
Greg Nwokolo jadi salah satu penyerang dengan jam terbang tinggi di pentas kasta elite Indonesia. Mulai memperkuat Persijatim pada musim 2004, Greg yang kini jadi WNI dua musim terakhir membela Madura United.
Bermain di posisi penyerang sayap, pemain berusia 32 tahun ini figur yang punya kelebihan dari sisi kecepatan dan skill individu yang mumpuni. Konsistensi jadi masalah utama bagi Greg.
Saat sedang mood ia bisa jadi pemain yang sangat produktif, namun saat pikirannya sedang terganggu performanya bisa menurun draktis. Di Piala Presiden 2018 ia unjuk kebolehan menjadi pemain paling produktif di Madura United dengan lesakan empat gol.
7. Alberto Goncalves
Alberto Goncalves Da Costa
Lahir: Brasil, 31 Desember 1980
Postur: 175 cm/74 kg
Klub: Sriwijaya FC
Gol Musim Lalu: 22 Gol
Alberto Goncalves alias Beto striker asing jaminan mutu. Di setiap klub yang ia bela, Beto selalu unjuk ketajaman. Striker gaek berusia 37 tahun tersebut sudah melanglang-buana di klub-klub top Tanah Air.
Mulai dari Persipura Jayapura, Arema FC, dan kini Sriwijaya FC. Di Liga 1 2018 Beto bermain dengan status sebagai WNI, bukan lagi dihitung pemain impor. Musim lalu, striker yang dikenal jago dalam bola-bola daerah, jadi mesin gol utama dengan jumlah koleksi 22 gol.
8. Marcel Sacramento
Marcel Silva Sacramento
Lahir: Brasil, 24 Agustus 1987
Postur: 183 cm/75 kg
Klub: Persipura
Gol Musim Lalu: 6 Gol (Semen Padang)
Tak sulit bagi Marcel Sacramento untuk mendapat klub baru, seusai Semen Padang terdegradasi dari kompetisi kasta tertinggi. Striker jangkung asal Negeri Samba itu langsung digaet Madura United di awal tahun ini.
Meski musim lalu ia paceklik gol (hanya mencetak 6 gol di Liga 1 2017), Marcel diyakini salah satu striker asing top yang beredar di Indonesia. Di musim perdananya bersama Semen Padang ia menyumbang 16 gol.
Di Madura United karier Marcel amat singkat. Usai mandul gol di Piala Presiden 2018, ia langsung diputus kontrak. Tapi, tak lama ia menganggur.
Klub elite Persipura langsung meminangnya. Tim Mutiara Hitam baru saja ditinggal mesin gol utama mereka, Addison Alves yang hengkang ke Persija. Mereka butuh predator baru yang bisa mengimbangi produktivitas ikon tim, Boaz Solossa. Marcel dinilai sosok yang pas melakukannya.
Baca Juga
Timnas Indonesia Vs Jepang, Prediksi Media Vietnam: Garuda Kalah di Kandang dan Stay Juru Kunci
3 Fakta Ole Romeny The Next Striker Timnas Indonesia: Dari Belanda U-15 Sampai U-20, Akhirnya Skuad Garuda
Budi Sudarsono Optimistis Timnas Indonesia Bisa Sulitkan Jepang: Peluang Tetap Ada, tapi Jangan Over-Confident