Milan - Awalnya, banyak yang berpikir kemenangan 2-1 atas Bologna menjadi awal kebangkitan Inter Milan. Pasalnya, itu adalah yang perdana bagi tim besutan Luciano Spalletti tersebut setelah melewati delapan laga tanpa kemenangan.
Dalam periode buruk itu, Nerazzurri merangkai lima hasil imbang dan tiga kali kekalahan. Sayang, kala melawan Genoa, Inter kembali bertekuk lutut. Mereka kalah 0-2 akibat bunuh diri Andrea Ranocchia di menit ke-45 dan gol Goran Pandev ke-59.
Baca Juga
Kondogbia yang sudah menjadi bagian Inter Milan sejak musim 2015/2016 pun tahu betul apa yang sedang terjadi. Ia merasa para pemain telah kehilangan kepercayaan diri dan keseimbangan dalam permainan.
"Saya pikir masalah sebenarnya di Inter adalah kurangnya keseimbangan. Ini hanya kekacauan. Saya bekerja dengan empat atau lima pelatih dalam dua tahun, tim terus berubah. Sulit bagi pemain untuk puas dalam situasi seperti itu, terutama saat ia masih muda," kata Kondogbia, dikutip Football Italia.
Butuh Keseimbangan
Ya, Inter memang menjadi tim Italia yang paling sering melakukan pergantian pelatih. Kebiasaan buruk itu dimulai sejak mereka ditinggal Jose Mourinho pasca meraih treble winners pada musim 2009/2010.
Spalletti adalah pelatih ke-10 yang mereka sewa sejak 2010. Sebagian besar pelatih sebelumnya pun mengakhiri petualangan dengan surat pemecatan. Bahkan, kini sudah beredar kabar Spalletti bakal menyusul para pendahulunya tersebut.
"Anda membutuhkan keseimbangan dan terus bekerja sama meski keadaan tak berjalan dengan baik. Klub harus membantu pelatih dan pemain untuk terus maju. Sulit untuk melakukannya dengan baik jika pelatih terus berganti," tegas Kondogbia.
Sumber: www.liputan6.com
10 Pelatih Inter Sejak 2010
Rafael Benitez (2010
Leonardo (2010-2011)
Gian Piero Gasperini (2011)
Claudio Ranieri (2011-2012)
Andrea Stramaccioni (2012-2013)
Walter Mazzarri (2013-2014)
Roberto Mancini (2014-2016)
Frank de Boer (2016)
Stefano Vecchi (caretaker 2016)
Stefano Piolo (2016-2017)
Stefano Vecchi (caretaker 2017)
Luciano Spalletti (2017-...)