PSMS Masih Buru Striker Haus Gol

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 25 Feb 2018, 08:25 WIB
Striker Persija Jakarta, Marko Simic, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Bali United pada final Piala Presiden di SUGBK, Jakarta, Sabtu (17/2/2018). Persija menang 3-0 atas Bali United. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Medan - PSMS terus melakukan evaluasi jelang bergulirnya Liga 1. Pencarian striker asing menjadi prioritas klub promosi ini.

Posisi dua striker PSMS, Kisito Wilfried Yessoh dan Sadney Urikhob belum sepenuhnya aman. Ada indikasi bahwa pasukan Djadjang Nurdjaman tidak terlalu puas dengan performa keduanya selama melakoni turnamen pramusim.

Advertisement

Patokan juru gedor impor yang ideal untuk PSMS ialah Marko Simic. Penyerang Persija Jakarta tersebut mencuri perhatian lantaran berhasil membawa klubnya keluar sebagai kampiun Piala Presiden 2018. Lebih dari itu, pemain berusia 30 tahun ini juga menggondol gelar pemain terbaik dan pencetak gol terbanyak turnamen.

“Mungkin soal posisi penyerang asing ada yang dievaluasi. Pada turnamen lalu, mereka kurang menunjukkan kualitas," buka Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja ketika dihubungi wartawan.

"Kita maunya pemain asing seperti Simic untuk dijadikan sebagai target man,” katanya menambahkan.

Selama turnamen pramusim, total Simic membuat 14 gol untuk Persija. Sosoknya menjelma sebagai striker idaman para peserta Liga 1 2018.

2 dari 3 halaman

Masih Belum Aman

Penyerang PSMS, N'guessan Yessoh, melakukan selebrasi usai membobol gawang Persebaya pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Sabtu, (3/2/2018). PSMS menang adu penalti atas Persebaya dengan skor 4-3. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Nasib Yessoh dan Sadney di PSMS masih abu-abu. Ayam Kinantan akan menunggu hingga akhir pendaftaran pemain kompetisi Liga 1 2018 untuk memastikan masa depan keduanya.

Adapun, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi telah membuka pendaftaran pemain untuk setiap peserta pada 10 Februari - 29 Maret 2018. PSMS bakal memanfaatkan rentang waktu panjang tersebut untuk mencari penyerang asing yang berkualitas.

“Mereka belum aman karena belum didaftarkan untuk Liga 1. Jadi masih tergantung coach (Djadjang),” kata Julius Raja.

3 dari 3 halaman

Cap Gagal di Piala Presiden

Indikasi tidak amannya Yessoh dan Sadney di PSMS karena kekalahan tiga kali berturut-turut pada babak-babak akhir Piala Presiden. Ayam Kinantan tumbang dua kali melawan Persija di semifinal, dan kembali takluk oleh Sriwijaya FC pada perebutan tempat ketiga.

“Meski kita nomor empat, tapi kami kalah tiga kali beruntun. Jadi kami mau mengevaluasi beberapa pemain, terutama lini tengah dan depan. Kok tidak bisa mencetak gol. Jadi kalau mau ambil pemain asing, itu yang nilainya 8,5. Bukan 6,5 yang sama dengan pemain lokal. Kita kan bayarnya juga dua kali lipat,” tutup Julius Raja.

Sumber: www.liputan6.com