Bola.com, Solo - Bhayangkara FC jadi tim yang mengandalkan kecepatan bermain. Pasalnya, mereka dihuni banyak pemain muda. Pemain klub berjulukan The Guardian ini mayoritas berusia di bawah 25 tahun, termasuk beberapa di antaranya jebolan Timnas U-19 era Indra Sjafri.
Sebagai satu di antara pemain senior Bhayangkara FC, Indra Kahfi Ardhiyaksa justru mengungkap ia banyak belajar dari deretan pemain muda tersebut. Selain itu, bek berusia 31 tahun tersebut juga belajar dari mantan kapten Timnas Indonesia, Firman Utina, yang sekarang jadi asisten pelatih tim The Guardian.
"Saya belajar dari Bang Firman bagaimana cara mengayomi anak-anak muda. Mengajak pemain muda tetap semangat meski tidak diturunkan, atau saat tampil bermain jelek karena mereka butuh motivasi untuk berkembang," ungkap Indra Kahfi saat berbincang dengan Bola.com, Minggu (25/2/2018).
Baca Juga
Satu di antara yang selalu diwejangkan kepada pemain muda adalah untuk tidak terpancing emosi. Baginya, permainan keras sepak bola hanya terjadi di lapangan dan merupakan hal lumrah.
"Hal itu kembali ke diri pemain sendiri. Di sepak bola, kami akan selalu bertemu, jadi tidak enak kalau harus saling emosi. Saya selalu memberikan masukan jika kami semua saudara," tutur Indra.
Perihal persaingan Liga 1 2018, kakak kandung kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa, itu menilai bakal lebih berat. Apalagi tiga tim promosi, yakni Persebaya Surabaya, PSMS Medan, dan PSIS Semarang memiliki kualitas yang tidak bisa dianggap remeh.
"Yang jelas, musim depan semua tim ingin mengalahkan Bhayangkara FC karena label kami sebagai juara bertaahan. Persaingan akan lebih ketat. Namun, kami sekarang lebih siap menghadapi musim depan," tegas mantan pemain PSPS Pekanbaru tersebut.