4 Playmaker Ini Tampil Gemilang di Serie A Musim Ini

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2018, 08:24 WIB
Pemain AC Milan Fabio Borini (kedua kiri) bersama timnya merayakan gol ke gawang Ludogorets Razgrad pada leg kedua babak 32 besar Liga Europa di San Siro, Milan, Kamis (22/2). Milan menang tipis 1-0 sehingga lolos ke babak 16 besar. (MARCO BERTORELLO/AFP)

Jakarta Liga Serie A Italia tak cuma dikenal sebagai gudangnya bek-bek tangguh. Sebagai liga yang identik dengan operan-operan pendek, kehadiran pemain-pemain berteknik tinggi juga menjadi niscaya di kompetisi tertinggi di Italia itu.

Pemain-pemain seperti itu biasanya merupakan seorang playmaker. Mereka memiliki keunggulan dalam mengontrol dan men-dribble bola, memberikan umpan, hingga mengeksekusi bola mati. Pendeknya, dari merekalah biasanya irama dan tempo permainan ditentukan.

Advertisement

Sejak dari dulu hingga sekarang, jumlah playmaker hebat di Serie A seakan tak pernah surut. Di era 1900-an, ada nama-nama seperti Zvonimir Boban, Zinedine Zidane, Juan Sebastian Veron, dan Manuel Rui Costa.

Bergerak ke era 2000-an, muncul bintang-bintang seperti Pavel Nedved, Andrea Pirlo, Francesco Totti, Ricardo Kaka, dan masih banyak lagi.

Lalu bagaimana dengan musim ini? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut empat playmaker paling bersinar di Serie A musim 2017/2018 ini.

2 dari 5 halaman

1. Luis Alberto

Pemain Lazio, Luis Alberto (2kiri) melepaskan tembakan melewati adangan dua pemain Hellas Verona pada lanjutan Serie A di di Olympic stadium, Roma, (19/2/2018). Lazio menang 2-0. (AFP/Alberto Pizzoli)

Gelandang serang asal Spanyol ini tampil begitu memukau musim ini. Tak cuma menjadi penyuplai umpan, ia juga rajin mencetak gol. Sejauh ini ia sudah menyumbang 7 gol serta 9 assist bagi Lazio dalam 25 penampilan di Serie A. Sementara di Liga Europa, ia mempersembahkan satu gol plus dua assist dalam enam penampilan.

Alberto termasuk salah satu pembelian paling sukses Lazio kurun dua musim terakhir. Ia direkrut dari Liverpool dengan harga yang relatif murah pada musim panas 2016 lalu, yakni 4 juta euro. Pembeliannya dilakukan sebulan setelah Lazio merekrut Ciro Immobile dari Borussia Dortmund seharga 9,47 juta euro.

Di musim pertamanya, 2016/2017, Alberto sempat kesulitan mendapat tempat reguler. Total, selama satu musim, pemain berusia 25 tahun itu hanya diturunkan dalam 10 pertandingan.

Berkat performa gemilangnya, Alberto pun sukses menggapai mimpinya dipanggil Timnas Spanyol pada 11 November 2017 lalu. Ia langsung diberi kesempatan menjalani debut bersama La Furia Roja dalam laga persahabatan melawan Kosta Rika yang berakhir dengan kemenangan 5-0, meskipun hanya tampil selama 16 menit.

Jika terus konsisten seperti ini, bukan tak mungkin, Alberto bakal dibawa ke Piala Dunia 2018 di Rusia, dan menjadi bintang baru Timnas Spanyol.

3 dari 5 halaman

2. Gaston Ramirez

6. Gaston Ramirez (Sampdoria) - Gelandang asal Uruguay ini menjadi pesepak bola di Serie A lainnya yang berhasil menciptakan hat-trick assist. Pemain berusia 27 tahun itu melakukannya saat Sampdoria menang 3-1 atas Fiorentina. (AFP/Marco Bertorello)

Gaston Ramirez boleh jadi memang jarang mendapat sorotan media. Ia jarang dibahas maupun dikait-kaitkan dengan klub besar. Namun, performanya musim ini berbicara lantang. Dalam 24 penampilan, playmaker asal Uruguay ini sudah menyumbang 10 assist dan 2 gol untuk Sampdoria.

Penampilan cemerlang Ramirez musim ini tidak terlepas dari bekal pengalaman yang diperolehnya selama lima tahun bermain di Liga Inggris. Selama kurun waktu tersebut, ia membela tiga klub yang berbeda, yakni Southampton, Hull City, dan Middlesbrough. Ia mencatatkan 94 penampilan, dan mencetak 9 gol serta 13 assist selama bermain di pentas Premier League.

Ramirez memang belum lama memperkuat Sampdoria. Ia baru direkrut pada musim panas lalu dari Middlesbrough dengan harga 9 juta euro. Namun, Serie A bukanlah hal asing baginya. Ya, sebelum bertualang ke Liga Inggris, pemain berusia 27 tahun itu pernah membela Bologna pada tahun 2010 hingga 2012.

4 dari 5 halaman

3. Josip Ilicic

Pemain Inter Milan, Miranda berebut bola dengan pemain Atalanta, Josip Ilicic pada lanjutan Serie A Italia di Stadion San Siro, Senin (20/11). Inter berhasil menggusur posisi Juventus dari peringkat kedua klasemen setelah menang 2-0 (AP/Luca Bruno)

Josip Ilicic masih terus membagikan tuahnya untuk klub-klub Serie A. Setelah Palermo dan Fiorentina, kini gelandang serang asal Slovenia itu menjadi kreator serangan sekaligus mesin gol bagi Atalanta. Sejauh ini ia telah menyumbang 11 gol serta 8 assist dalam 30 pertandingan di pentas Serie A dan Liga Europa.

Penampilan ciamik Ilicic musim ini patut diacungi jempol. Meski baru bergabung dengan Atalanta musim panas lalu, pemain berusia 30 tahun itu langsung nyetel dengan skema permainan Gian Piero Gasperini dan mendapat tempat bermain reguler.

Ilicic pertama kali tiba di Serie A pada tahun 2010. Ketika itu ia direkrut oleh Palermo dari NK Maribor seharga 2,3 juta euro. Tiga musim bersinar bersama Palermo, ia kemudian hengkang ke Fiorentina dengan banderol 9 juta euro.

Selama empat musim membela La Viola, Ilicic tampil dalam 138 pertandingan, dan menyumbang 37 gol dan 19 assist. Atalanta lantas memboyongnya dari Fiorentina dengan nilai transfer 5,5 juta euro musim panas lalu.

5 dari 5 halaman

4. Miralem Pjanic

Para pemain Juventus merayakan gol yang dicetak Miralem Pjanic ke gawang Torino pada laga Serie A, Italia, di Stadion Allianz, Sabtu (23/9/2017). Juventus menang 4-0 atas Torino. (AP/Alessandro Di Marco)

Juventus patut bersyukur memiliki gelandang sekaliber Miralem Pjanic. Saat ini, bisa dikatakan hanya dia gelandang milik I Bianconeri yang memiliki skil dan teknik di atas rata-rata. Ia memiliki tendangan akurat, bisa menyuplai umpan dengan tepat sasaran, serta mampu mengeksekusi tendangan bebas dengan baik.

Di Juventus, Pjanic bahkan sering adu kehebatan dengan Paulo Dybala dalam urusan bola mati. Kombinasi keduanya kerap membuat bek dan kiper lawan kebingungan.

Sejak direkrut dari AS Roma pada musim panas 2015, posisi Pjanic di lini tengah Juventus nyaris tak tergantikan. Musim ini, meski beberapa kali mendapat masalah pada ototnya, Pjanic tetap mampu bermain dengan gemilang. Ia telah menyumbang 10 assist serta 5 gol bagi Juventus di ajang Serie A dan Liga Champions. (Abul Muamar)

Sumber: Liputan6.com