Legenda MU Sebut Arsenal dalam Masa Kelam

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 26 Feb 2018, 11:37 WIB
Proses gol yang dicetak striker Manchester City, Sergio Aguero, ke gawang Arsenal pada final Piala Liga di Stadion Wembley, London, Minggu (25/2/2018). City menang 3-0 atas Arsenal. (AFP/Glyn Kirk)

Jakarta Gary Neville ikut bicara terkait keterpurukan Arsenal musim ini. Legenda MU itu menilai The Gunners sedang memasuki masa kelam belakangan ini.

Arsenal gagal meraih trofi pertamanya musim ini, Minggu (25/2/2018). Bermain di Wembley, The Gunners dibantai 3-0 oleh Manchester City dalam final Piala Liga Inggris.

Advertisement

Tiga gol City dilesakkan Sergio Aguero, Vincent Kompany, dan David Silva. Arsenal pun kini hanya berharap untuk meraih gelar Liga Europa.

Tugas ini pun tak mudah karena mereka akan menantang AC Milan di babak 16 besar. Sementara di Liga Inggris mereka juga bakal kesulitan menembus empat besar.

Maklum, hingga saat ini Arsenal masih berada di posisi keenam klasemen. Mereka baru mengoleksi 45 poin dari 27 laga. 

2 dari 3 halaman

Komentar Neville

Pemain Manchester City, Kevin De Bruyne berebut bola dengan pemian Arsenal, Shkodran Mustafi dalam laga final Piala Liga Inggris di Stadion Wembley, Minggu (25/2). Manchester City menghancurkan Arsenal dengan skor telak 3-0. (AP/Frank Augstein)

"Saya pikir ini masa kelam bagi Arsenal. Arsenal tidak menunjukkan kualitasnya," ujar Neville seperti dilansir Evening Standard.

"Ada 30 ribu fans Arsenal yang hadir di Wembley. Seharusnya mereka mendapatkan hal lebih ketimbang 90 menit terakhir."

"Pertahanan Arsenal buruk, demikian juga umpan-umpannya. Sungguh sangat memalukan," kata Neville.

3 dari 3 halaman

Pertahanan Buruk

Gelandang Manchester City, Kevin de Bruyne, berebut bola dengan bek Arsenal, Hector Bellerin, pada final Piala Liga di Stadion Wembley, London, Minggu (25/2/2018). City menang 3-0 atas Arsenal. (AFP/Glyn Kirk)

Secara khusus, Neville menyoroti kualitas bek Arsenal. Apalagi tiga gol yang tercipta karena kesalahan pemain belakang.

"City mencetak gol terlalu mudah. Untuk sebuah partai final gol seperti itu tidak termaafkan," kata Neville.

Sumber: Liputan6.com