Piala Gubernur Kaltim: Jadi Juru Kunci, Arema Belum Menyerah

oleh Iwan Setiawan diperbarui 26 Feb 2018, 12:15 WIB
Lerby Eliandry berduel dengan Ahmet Atayev saat laga Arema vs Borneo FC di Piala Gubernur Kaltim (25/2/2018). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Samarinda - Dua kekalahan beruntun diterima Arema FC dalam penyisihan Grup A Piala Gubernur Kaltim (PGK) II. Setelah kalah adu penalti dari PSIS, Arema ditekuk tuan rumah Borneo FC 1-2 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu malam (25/2/2018).

Arema bahkan tertinggal dua gol lebih dulu lewat aksi Lerby Eliandry dan Marlon da Silva. Arema baru menipiskan skor pada menit 73 lewat tandukan Dendi Santoso.

Kini Arema jadi juru kunci sementara Grup A dengan nilai 1. Peluang mereka lolos masih ada. Namun, sangat kecil dan bergantung dengan hasil pertandingan lain di laga terakhir.

"Secara regulasi, peluang kami lolos masih ada. Tentu Arema tidak akan menyerah," tegas pelatih Arema, Joko 'Getuk' Susilo.

Di pertandingan terakhir, Arema bersua Mitra Kukar pada Selasa (27/2/2017). Jika ingin lolos, Arema minimal harus menang dua gol. Sedangkan di pertandingan lain, PSIS harus kalah dari Borneo FC.

Advertisement

Jadi juru kunci grup sebenarnya bukan tempat yang biasa dihuni Arema karena Singo Edan selalu diperhitungkan dalam setiap turnamen atau pun kompetisi.

"Kami memohon maaf kepada Aremania. Sekarang memang belum memuaskan mereka. Tapi, saya sedang melakukan hal yang tepat untuk tim, yaitu team building sehingga dalam kompetisi, tim ini sudah siap," kata Getuk.

Tentu kritikan pedas Aremania langsung tertuju kepada sang pelatih. Tetapi, dia menegaskan selain sedang menjalankan program team building, dia juga dilanda persoalan banyak pemain yang tidak fit.

Sebelum pertandingan ada dua pemain, Zaenuri dan Syaiful Indra yang dipulangka ke Malang karena gejala tipus. Begitu juga dengan pemain lain, semisal Purwaka Yudi, Junda Irawan, dan Dendi Santoso yang baru pulih dari sakit.

Praktis saat melawan Borneo FC, ada tujuh pemain cadangan yang masuk starting eleven, seperti Rivaldi Bawuo, Ridwan Tawainella, Ricky Ohorella, M. Rafli, Juan Revi, Junda Irawan, dan Agil Munawar. "Kami juga harus melakukan rotasi karena jadwal padat," tegasnya.

Saat melawan Borneo FC, Arema sempat menguasai pertandingan pada babak kedua. Hal itu setelah beberapa pemain kunci masuk, seperti Thiago Furtuoso, Dendi Santoso, Ahmad Alfarizi, dan playmaker seleksi, Balsa Bozovic. Namun, mereka hanya bisa mencetak satu gol dan tidak bisa terhindar dari kekalahan.