Bola.com, Balikpapan - Ban kapten Persebaya Surabaya melingkar di lengan Misbakus Solikin sejak menit pertama pertandingan melawan Persiba Balikpapan di laga kedua penyisihan Grup B Piala Gubernur Kaltim II (26/2/2018). Namun, pemain yang akrab disapa Mis itu ditarik keluar pada awal babak kedua.
Ban kapten lantas pindah ke lengan gelandang Nelson Alom. Saat itu jadi kali pertama Nelson memimpin skuat Persebaya dalam sebuah pertandingan.
Baca Juga
Memang tidak lama Nelson menjadi kapten Persebaya di laga tersebut. Ban kapten kemudian berpindah lagi, kali ini ke Rendi Irwan, yang masuk pada menit ke-68 menggantikan Ricky Kayame. Namun, Nelson punya kesan dengan momen itu.
"Yang pasti, itu tanggung jawab yang berat. Saya kaget saat Mis memberi saya ban kapten di ruang ganti. Saya sempat menolak, tapi Rendi dan Pak Manajer (Chairul Basalamah) meyakinkan saya. Saya menghargai itu," kata Nelson kepada Bola.com, Selasa (26/2/2018).
Menurut penuturan Nelson, dia sempat mengembalikan ban kapten kepada Chairul saat diberi Mis. Namun, manajer yang akrab disapa Abud itu datang bersama Rendi meyakinkannya.
Sejak musim lalu, jabatan kapten Persebaya telah diemban Rendi. Namun, dia tidak menjadi starter ketika melawan Persiba sehingga Mis, yang merupakan wakil kapten, menggantikan tugas Rendi.
Tidak ada jabatan kapten ketiga di Persebaya. Musim lalu, Fandry sempat mengenakan ban kapten saat Rendi dan Mis absen. Lalu, bek Otavio Dutra juga memakainya saat bertemu Perseru Serui (23/2/2018).
Misbakus Solikin Pusing
Buat Nelson, kepercayaan jadi kapten sebenarnya bukan hal baru. Saat masih di Persipura Jayapura, gelandang 27 tahun ini adalah kapten ketiga setelah Boaz Solossa dan Ian Louis Kabes.
"Itu adalah kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk memimpin teman-teman di lapangan. Saya ingin membalas kepercayaan itu. Yang terpenting, saya bisa membantu tim," imbuh pemain bernomor punggung 90 itu.
Di sisi lain, Mis punya cerita mengenai pemilihan Nelson jadi kapten. Dia merasa pusing dan tidak enak badan saat jeda pertandingan. Gelandang 25 tahun sadar harus menyerahkan ban kapten karena ia akan diganti.
"Saat itu Nelson ada di dekat saya. Saya pikir dia pantas mengenakan ban kapten itu dengan kepemimpinan yang dia punya. Saya sendiri lebih memikirkan sakit kepala yang saya alami saat itu," kata pemain jebolan kompetisi internal Persebaya itu sambil tertawa.