Bola.com, Pamekasan - Keputusan Gomes de Oliveira untuk mundur dari jabatan pelatih Madura United mengejutkan sejumlah pihak. Sebab, dia dianggap sosok berjasa bagi klub kebanggaan warga Madura itu. Dari kalangan pemain, keputusan itu juga terbilang mengejutkan.
Satu di antara pemain itu adalah Fachrudin Wahyudi Aryanto. Bek Timnas Indonesia itu merasa kehilangan sosok pria yang telah membawanya bergabung dengan Laskar Sape Kerrab itu.
"Saya kaget mendengar kabar itu. Saya sedih ditinggal coach Gomes yang selama ini sangat baik pada pemain. Tapi, itulah sepak bola, ada yang keluar ada yang masuk. Saya berharap ke depan lebih baik," kata Fachrudin.
Selama dua tahun menangani Madura United, Gomes punya jasa yang cukup besar. Dia menjadi pelatih pertama yang mengarsiteki Laskar Sape Kerrab sejak berdiri pada 10 Januari 2016.
Baca Juga
Hasilnya, pelatih asal Brasil itu mampu membawa Fabiano Beltrame dkk. finis di papan atas klasemen akhir dalam dua musim tersebut. Di TSC 2016, Madura United finis di peringkat ketiga, sementara musim lalu di Liga 1, Madura United mengakhir musim di urutan kelima.
Namun, hasil negatif dalam empat pertandingan terakhir seolah membuyarkan segala jerih payah yang dilakukannya. Terutama, kegagalan di Piala Gubernur Kaltim II yang membuat Madura United harus mengakhiri turnamen sebagai penghuni dasar klasemen Grup B.
"Saya sebagai pemain, sangat sedih dengan hasil Madura di Piala Gubernur Kaltim. Kami hanya jadi juru kunci di sini. Kami harus lupakan keterpurukan ini dan berbenah lebih siap di kompetisi nanti," imbuh pemain 29 tahun itu.
Bagi Fachrudin, kegagalan Madura United di Piala Gubernur Kaltim II tidak sepenuhnya menjadi kesalahan Gomes de Oliveira. Ada juga faktor lain yang membuat timnya tampil mengecewakan.
"Jadwal turnamen di sini sangat padat. Kami harus main sehari, istirahat sehari. Recovery jelas sangat kurang, jadi itu yang mungkin dikeluhkan," kata bek andalan Madura United kelahiran Klaten itu.