Mkhitaryan Ungkap Perbedaan Gaya Bermain Arsenal dan MU

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 02 Mar 2018, 18:25 WIB
Jose Mourinho dan Henrikh Mkhitaryan saat masih bermain untuk Manchester United (MU). (Paul ELLIS / AFP)

Jakarta Henrikh Mkhitaryan akhirnya meninggalkan Manchester United (MU). Setelah gagal bersinar bersama Setan Merah, Mkhitaryan akhirnya pindah dan bergabung dengan Arsenal. 

Hijrah ke Arsenal adalah pelarian Henrikh Mkhitaryan dari nasib buruk yang dijalaninya selama MU. Meski memiliki reputasi bagus, faktanya Mkhitaryan gagal bersinar bersama MU.

Advertisement

MU mendatangkan Mkhitaryan dari Borussia Dortmund pada musim panas 2016 dengan biaya 42 juta euro. Pelatih MU, Jose Mourinho terkesan dengan kemampuan gelandang asal Armenia itu selama membela Dortmund.

Sebagai seorang gelandang, Mkhitaryan terbilang produktif bersama Die Borussen. Dari 106 pertandingan, pemain berusia 29 tahun itu mampu mengemas 44 gol dan 23 assist. Ia jadi aktor di balik kesuksesan Dortmund tampil kompetitif sejak musim 2013/2014.

Sayang, sejak hijrah ke (MU), sinar Mkhitaryan justru meredup. Pelatih Jose Mourinho lebih banyak mencadangkan Mkhitaryan. Meski melakoni 63 laga, kesempatan yang didapat juga lebih banyak sebagai pemain pengganti.

"Semua orang tahu Arsenal memainkan sepak bola yang ofensif dan saya menyukai gaya sepak bola ofensif. Di Manchester, kami juga bermain sepak bola ofensif, tapi tidak di setiap pertandingan. Jadi sangat berbeda," ungkap Mkhitaryan, dilansir Sky Sports.

 

2 dari 3 halaman

Sindir Mourinho

Gelandang Arsenal, Henrikh Mkhitaryan menjalani masa-masa sulit bersama Manchester United (MU). (AFP/Geoff Caddick)

Pada akhirnya, Mkhitaryan menjadi bagian dalam proses pertukaran Alexis Sanchez ke MU pada Januari ini. Banyak yang menilai bahwa pertukaran tersebut lebih menguntungkan Setan Merah ketimbang Mkhitaryan. Namun, melihat statistiknya hingga kini, Mkhitaryan justru kembali menemukan kepercayaan dirinya.

Meski hasil yang didapat The Gunners belakangan ini terbilang mengecewakan, Mkhitaryan tetap mampu unjuk gigi. Sudah lima assist yang diciptakannya hanya dari enam pertandingan.

"Saya tak ingin menyalahkan siapa pun karena setiap manajer memiliki filosofi yang berbeda. Mungkin saya tidak cocok dengan sepak bola Manchester. Saya selalu menyukai cara bermain Arsenal dan cara Arsene Wenger mengelola tim," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Mkhitaryan di Setiap Klub

Pyunik Erewan: 11 gol dari 12 laga

Metalurh Donetsk: 16 gol dan 11 assist dari 44 laga

Shakhtar Donetsk: 44 gol dan 23 assist dari 106 laga

Borussia Dortmund: 41 gol dan 49 assist dari 140 laga

Manchester United: 13 gol dan 11 assist dari 63 laga

Arsenal: 0 gol dan 5 assist dari 6 laga

Sumber: Liputan6.com