Bola.com, Samarinda - Teja Paku Alam menjadi salah satu kunci kemenangan Sriwijaya FC saat mengalahkan Borneo FC lewat drama adu penalti pada semifinal Piala Gubernur Kaltim 2018.
Teja menjadi penyelamat gawang Sriwijaya FC pada detik-detik penentuan. Teja sukses menghalau tiga tendangan penalti Borneo FC, yakni Julian Faubert, Srdan Lopicic, dan Eddy Gunawan.
Baca Juga
Pada laga final kontra Arema, Teja kembali menjadi andalan di bawah mistar gawang tim Laskar Wong Kito. Namun, Teja tak akan didampingi sang pelatih, Kurnia Sandy, yang tengah mengikuti kursus lisensi A AFC di Jakarta.
Sementara, asisten pelatih kiper Heri Susilo secara mendadak sehari sebelum babak semifinal harus meninggalkan Samarinda karena mendampingi manajemen mengikuti pertemuan manajer dengan PT LIB juga di Jakarta.
“Cukup aneh juga tanpa pelatih kiper di lapangan, namun om Enal (Francis Wawengkang-Red) sangat membantu. Saya juga beserta kiper lainnya juga tetap berkomunikasi dengan coach Heri dan coach Kurnia Sandi sebelum pertandingan,” kata Teja.
Teja bertekad tampil lebih baik ketimbang laga semifinal. Apalagi, lawan yang dihadapi, Arema, memiliki motivasi tinggi setelah terpuruk pada babak penyisihan.
“Sejak awal semua pemain sudah bertekad memberikan yang maksimal, saya sendiri saat di babak penalti hanya pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT,” ucapnya.
Sebelum duel Sriwijaya FC kontra Arema, Teja hanya berusaha rileks dan menghilangkan ketegangan dengan meminta doa dari kedua orang tuanya. “Saya tidak punya ritual apapun dan hanya menelpon orang tua, karena merekalah yang selama ini sangat mendukung karier saya,” tegasnya.