Dampak Positif Miliki Stadion Sendiri bagi Juventus

oleh Thomas diperbarui 04 Mar 2018, 17:50 WIB
Juventus Stadium. (Liputan6.com/Thomas_

Jakarta - Juventus menjadi klub Italia pertama yang memiliki stadion sendiri. Klub-klub lainnya biasanya bermarkas di stadion milik pemerintah daerah setempat. Juventus Stadium atau yang kini bernama Allianz Stadium dibangun 2009 lalu.

Butuh dua setengah tahun dan biaya 155 juta euro untuk menyelesaikan Juventus Stadium. Tepat 8 September 2011, markas baru I Bianconeri resmi dibuka. Stadion baru ini sekaligus menandai era baru klub milik keluarga Agnelli tersebut. 

Advertisement

Markas Juventus ini memang tidak terlalu besar. Kapasitasnya hanya 41.507 tempat duduk. Namun Juventus Stadium merupakan stadion paling megah di Italia. Fasilitasnya kelas satu.

Keputusan keluarga Agnelli membangun stadion sendiri sangat tepat. Sejak bermarkas di Juventus Stadium, La Vecchia Signora selalu menjadi juara Serie A. Mereka enam kali beruntun merebut Scudetto.

Selain prestasi di atas lapangan, Juventus Stadium juga mendatangkan keuntungan finansial yang sangat besar bagi klub yang berdiri tahun 1897 itu. Juventus mendapat 75 juta euro hasil penjualan nama stadion ke Allianz hingga 2023.

Liputan6.com berkesempatan berkunjung ke Juventus Stadium pekan lalu bersama beberapa fans Juve dari Indonesia yang mengikut program "TurunTurin". Hampir setiap harinya, Juventus Stadium ramai dikunjungi meski tidak terletak di jantung kota Turin.

Wajar saja karena Juventus Stadium memiliki pusat perbelanjaan Area 12. Selain itu, juga ada Juventus Museum, Juventus Store dan J-Medical. Juventus Stadium kini menjadi salah satu icon pariwisata kota Turin.

2 dari 3 halaman

Maksimalkan Pendapatan dari Stadion

Suasana di luar Juventus Stadium (Liputan6.com/Thomas)

Belum lengkap rasanya jika berkunjung ke Turin tanpa berfoto di Juventus Stadium. Saat baru menjejakan kaki di bandara kota Turin saja, sudah ada promosi tur ke markas Juventus.

Juventus sangat pintar mencari pemasukkan tambahan dengan memaksimalkan stadion miliknya. Mereka membuka tur stadion setiap harinya (kecuali hari Selasa).

Ada empat sesi tur stadion tiap harinya. Khusus hari libur dan akhir pekan, tur stadion diadakan setiap setengah jam sekali mulai pukul 11.00 hingga 17.30. Tur stadion nyaris tak pernah sepi.

Menurut penuturan pemandu tur yang mendampingi Liputan6.com, rata-rata ada 30-40 orang yang ikut menelusuri kemegahan Juventus Stadium tiap sesinya. Dari tur stadion dan museum saja Juventus mendapat pemasukkan 22 euro per orang.

Dengan membayar 22 euro, kita diajak untuk melihat beberapa spot penting di Juventus Stadium. Mulai dari tribun VVIP yang biasa ditempati petinggi Juventus, ruang ganti pemain, lorong menuju lapangan hingga merasakan berdiri pinggir lapangan.

3 dari 3 halaman

Keuangan Sehat

Suasana Juventus Museum (Liputan6.com/Thomas)

Museum Juventus pun tak kalah menarik. Disana tersimpan rapi piala-piala yang pernah dimenangi I Bianconeri hingga jersey-jersey pemain dari masa ke masa.

Agar fans tak bosan berkunjung, Juventus juga menghadirkan koleksi-koleksi dan atraksi baru. Yang paling anyar adalah pengalaman menjadi pemain baru Juventus lewat teknologi Virtual Reality hasil kerjasama dengan Samsung.

"Virtual Reality ini baru ya. Saya pernah datang ke Museum Juventus sebelumnya tidak ada," kata salah satu fans asal Indonesia, Ponco Pamungkas.

Sehabis tur stadion dan museum, fans dapat berbelanja di toko resmi klub. Di Juventus Stadium, terdapat Juventus Store terbesar. Di sana, fans dapat membeli beragam produk resmi I Bianconeri. Setiap sebelum pertandingan, Juventus Store selalu diserbu pembeli.

Semenjak adanya stadion baru, kondisi keuangan Juventus sangat sehat. Untuk musim 2016-2017 saja, Juventus mampu meraup pendapatan 562,7 juta euro dengan keuntungan mencapai 42,6 juta euro.

Adanya Juventus Stadium juga menambah pemasukkan pemerintah kota Turin lewat pariwisata. Banyak fans Juventus dari berbagai penjuru dunia yang sengaja datang ke Turin demi melihat markas klub kesayangan mereka.

Langkah Juventus memiliki stadion sendiri rasanya perlu ditiru klub-klub bola Indonesia agar bisa mandiri.

Sumber: Liputan6.com