Jakarta - Pelatih AC Milan Gennaro Gattuso tengah di awang-awang. Penyebabnya tidak lain keberhasilannya mengangkat performa AC Milan.
Sempat terseok-seok di awal musim hingga pertengahan Desember 2017, AC Milan kini kembali membidik tiket Liga Champions, target yang mereka patok di awal musim.
Baca Juga
Dalam 13 pertandingan terakhir di semua kompetisi, I Rossoneri tak pernah menelan kekalahan. Mereka memetik sepuluh kemenangan dan tiga hasil imbang. Pada laga terakhir pekan lalu, Leonardo Bonucci dan kawan-kawan secara meyakinkan menekuk AS Roma 2-0 di Stadio Olimpico.
Rentetan hasil positif tersebut tidak pelak membuat manajemen klub berencana memberi kontrak jangka panjang bagi Gattuso.
Namun, Gattuso masih harus melewati beberapa rintangan berat. Minggu (4/3/2018), AC Milan akan menghadapi Inter Milan dalam Derby della Madonnina edisi ke-168 di Serie A.
Meski tengah di atas angin, Gattuso tetap mencemaskan banyak hal. Dari pengakuannya saat sesi konferensi pers jelang pertandingan, setidaknya ada empat hal yang ditakutinya. Apa saja? Berikut ulasannya.
Mitos Derby
Satu hal yang paling ditakuti Gattuso adalah mitos Derby della Madonnina. Di Kota Mode, ada tahayul yang menyatakan tim yang tidak diunggulkan bakal memenangkan derby.
Jika melihat kondisi saat ini, status tersebut menjadi milik Inter Milan. Setelah menang besar atas Chievo Verona (5-0) pada 3 Desember 2017, malapetaka menghampiri mereka.
Dalam 11 laga terakhir di Serie A, I Nerazzuri hanya menang dua kali. Performa tersebut membuat mereka tak lagi ikut bersaing memperebutkan scudetto. Tak cuma itu, mereka juga disingkirkan AC Milan dari ajang Coppa Italia.
“Hal yang paling saya takuti adalah sejarah derby ini, karena biasanya tim yang sedang terpuruk lebih sering keluar sebagai pemenang,” kata Gattuso, seperti dilansir Football Italia.
Derby malam nanti merupakan edisi yang ke-167 di Serie A. Dalam pertemuan sebelumnya, Inter Milan masih lebih unggul dibanding AC Milan. I Nerazzuri menang 62 kali, sedangkan I Rossoneri berjaya di 51 kesempatan.
Status Tim Favorit
Gattuso juga cemas para pemain akan lengah jika dianggap sebagai favorit pada laga kali ini. Ketakutan ini dinilai wajar karena sudah sering terbukti, tim yang tengah naik daun bisa terpeleset jika menganggap remeh lawan.
Terpuruknya Inter Milan dalam tiga bulan terakhir menyebabkan faktor tersebut. Di saat mereka tengah melambung tinggi dan memimpin puncak klasemen di pekan 16, La Beneamata menyambut Udinese tanpa kewaspadaan. Tak dianya mereka keok 1-3.
Pekan ini pimpinan klasemen Napoli juga mengalami hal yang sama. Di tengah rasa percaya diri tinggi karena terus meraih kemenangan dalam 10 laga terakhir, I Partenopei menyerah 2-4 di hadapan AS Roma.
“Saya tidak suka orang-orang menganggap kami sebagai favorit. Padahal kenyataanya Inter Milan unggul delapan poin dari kami,” ujar Gattuso.
“Saya takut orang-orang mendadak menganggap AC Milan tim fantastis dan melupakan kondisi beberapa bulan lalu. Kami ini belum melakukan apapun dan masih perlu menjadi sebuah tim. Kami memiliki potensi untuk melakukan hal yang luar biasa. Tapi kami tidak boleh lupa kalau harus selalu berjuang dan kerja keras,” Gattuso menambahkan.
Pengalaman Spalletti
Secara pribadi, Gattuso mengaku gentar terhadap sosok pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti. Ia menyadari dirinya kalah jauh dibanding pelatih berkepala plontos itu dalam soal pengalaman.
Ya, selain minim jam terbang, Gattuso juga belum meraih prestasi selama melatih. Sebelum ditunjuk sebagai pelatih AC Milan, ia pernah bertugas di klub Swiss, FC Sion.
Namun, Gattuso hanya bertahan selama sebulan. Selanjutnya, dia berturut-turut menangani Palermo, OFI Crete, AC Pisa, dan Primavera AC Milan. Semuanya tak ada yang bertahan lebih dari enam bulan.
Sementara Spalletti, yang mulai melatih sejak 1994, tercatat sudah menangani delapan klub berbeda. Ia pernah sukses bersama Udinese (2002-2005), AS Roma (2006-2008), dan Zenit St Petersburg (2010-2012).
Spalletti juga pernah terpilih sebagai pelatih terbaik Serie A tahun 2006 dan 2007. Dan dari pengalamannya menangani AS Roma, Spalletti sudah biasa menghadapi panasnya derby.
“Saya takut pada Luciano Spalletti, yang punya banyak pengalaman di laga derby, baik di Roma maupun Milan. Dia tahu bagaimana menghadapi pertandingan ini,” ujar Gattuso.
Ketajaman Mauro Icardi
Satu hal lagi yang ditakuti Gattuso adalah insting mencetak gol striker Inter Milan, Mauro Icardi. Penyerang Argentina itu dipersiapkan Spalletti untuk derby ini. Pasalnya, meski sudah sembuh sejak dua pekan lalu, ia tetap disimpan dan dibiarkan istirahat agar benar-benar fit.
Ketajaman Icardi sudah tidak perlu diragukan lagi. Musim ini, penyerang 25 tahun itu sudah mencetak 18 gol dalam 22 penampilan. Catatan gagal mencetak gol sejak 5 Januari diyakini akan membuatnya tampil habis-habisan pada laga nanti. Terlebih, di klasemen top scorer, ia sudah tertinggal jauh dari penyerang Lazio, Ciro Immobile, yang menciptakan 23 gol.
“Saya takut pada Mauro Icardi yang merupakan salah satu striker terbaik di dunia. Hanya ada sedikit pemain yang lebih baik darinya. Dia seperti seorang penyelesai akhir dan tak pernah luput,” ungkap Gattuso. (Abul Muamar)
Sumber: Liputan6.com