Bola.com, Surabaya - Keberhasilan Persebaya Surabaya finis di peringkat ketiga Piala Gubernur Kaltim II membuat suporter Bonek Mania bangga. Bonek menilai Rendi Irwan dkk. telah berjuang sampai akhir untuk mendapatkan titel.
Sebenarnya harapan untuk tampil sebagai kampiun di turnamen itu membumbung tinggi. Maklum, skuat berjulukan Bajul Ijo itu selalu menang dalam tiga pertandingan fase grup. Hanya, Persebaya kalah 0-2 dari Arema FC di semifinal.
"Sebagai suporter, kami tentu bangga dengan semua raihan Persebaya. Tapi, ada satu hal yang mengganjal di perasaan kami. Persebaya hanya sekali kalah, dan itu melawan klub rival Arema," kata Tubagus Dadang Kosasih, satu di antara tokoh Bonek.
Baca Juga
Sebelum pertemuan di semifinal, Persebaya dan Arema memang memiliki kondisi yang berbeda. Persebaya hanya punya waktu persiapan sehari dan harus pindah kota dari Balikpapan dan Samarinda. Sementara Arema punya jeda latihan dua hari dan tidak perlu pindah kota lantaran sejak awal berada di Samarinda.
"Saya tidak bermaksud untuk memperpanjang rivalitas suporter. Persebaya dan Arema sudah lama tidak bertemu. Kalau melihat performa di grup, seharusnya kami bisa menang. Tapi, mungkin pemain sudah kelelahan dengan padatnya jadwal," imbuh Dadang.
Lebih lanjut, Dadang menilai permainan Persebaya di bawah asuhan Angel Alfredo Vera sangat ofensif. Namun, hal itu justru melahirkan blunder seperti yang terjadi saat melawan Arema.
"Terkadang yang seperti itu kurang efektif. Kalau waktu main melawan Borneo (4/3/2018), Persebaya memang menguasai permainan, tapi ancaman pemain Borneo lebih berbahaya. Kalau soal ini, nanti mungkin jajaran pelatih akan evaluasi sendiri dan melakukan perbaikan," ujar warga Kalijudan, Surabaya, itu.
Selama ini, Persebaya dan Arema memang dikenal sebagai klub dengan rivalitas tinggi dalam sepak bola Indonesia. Suporter keduanya kerap berseteru. Positifnya, akhir-akhir ini tensi kedua suporter mulai reda.
Kedua klub ini juga menjadi representasi dari wajah sepak bola di Jawa Timur. Dengan berbasis di Surabaya dan Malang, Persebaya dan Arema kerap mengirimkan pemain jebolannya untun menjadi andalan di Timnas Indonesia.