5 Pemain Pelapis yang Sukses Jadi Andalan Tim

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Mar 2018, 21:48 WIB
Pemain Real Madrid, Mateo Kovacic mengendalikan bola dengan kawalan pemain Leganes pada partai tunda pekan ke-16 La Liga Spanyol di Estadio Municipal de Butarque, Rabu (21/2). Madrid menang 3-1 atas Leganes meski sempat ketinggalan. (AP/Francisco Seco)

Jakarta - Evolusi sepak bola semakin cepat, terutama pada abad ke-21. Dengan tuntutan kemenangan semakin besar, setiap tim dituntut memiliki pemain dengan kualitas pertama.

Dalam kondisi tersebut, banyak bintang menjadi pengganti. Padahal dia bisa memberi kontribusi besar andai diberi kepercaaan penuh.

Advertisement

Namun, kondisi itu juga memberi semangat baru buat para pemain di bawah ini. Mereka sempat diremehkan, tapi begitu diberi kesempatan langsung melejit dan berubah jadi pemain kunci.

Ada lima pemain bintang yang awalnya dianggap cuma jadi pengganti. Siapa saja? Berikut daftarnya dikutip Sportskeeda:

2 dari 6 halaman

5. Casemiro

Gelandang Real Madrid, Casemiro melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Malaga pada lanjutan La Liga Spanyol di stadion Santiago Bernabeu di Madrid, (25/11). Real Madrid menang 3-2 atas Malaga. (AP Photo / Francisco Seco)

Casemiro direkrut dari Sao Paolo usai tampil istimewa. Dia didatangkan untuk jadi pilihan kedua di belakang Luka Modric, Toni Kroos, dan Xabi Alonso kala itu. Pemain Brasil itu sempat dipinjamkan ke FC Porto untuk diberi jam terbang.

Bersama Rafael Benitez, gelandang bertahan itu sempat mendapatkan kesempatan. Dia terlibat dalam 12 dari 17 pertandingan di Madrid. Zinedine Zidane, masuk dan kemudian meneruskan kepercayaannya.

Sejak itu, dia lantas membuktikan kapasitasnya. Faktanya, Casemiro memenangkan tekel lebih banyak (38) di Liga Champions sejak musim lalu.

3 dari 6 halaman

4. Sergi Roberto

Pemain Barcelona, Sergi Roberto berusaha mengendalikan bola saat bertandang ke markas Real Betis pada pertandingan lanjutan La Liga di Stadion Benito Villamarin, Minggu (21/1). Barcelona menang telak 5-0 atas tuan rumah Real Betis. (AP/Miguel Morenatti)

Barcelona memang diberkati beberapa pemain gelandang bertahan, mulai dari Andres Iniesta, Sergio Busquets, Rafinha hingga Sergi Roberto. Namun, dua nama terakhir acap sukar menembus skuat utama, terutama dengan kedatangan Philippe Coutinho.

Peluang terbatas yang diperoleh pemain muda itu, tidak cukup untuk membuktikan nilai mereka untuk Barcelona. Tak lama kemudian, keduanya didorong lebih jauh ke bawah urutan kekuasaan dengan Andre Gomes dan Ivan Rakitic masuk. Bahkan pemain bergaya Thiago Alcantara pun pindah ke Bayern, jelas Sergi Roberto punya peluang yang sangat tipis.

Belakangan, Roberto digeser untuk bek kanan semenjak cabutnya Dani Alves. Dia di sana cukup konsisten dan mampu membantu timnya dalam banyak kesempatan, mengurangi tekanan pada garis belakang dan melawan saat ada kesempatan.

Roberto telah jadi penghubung bagus bersama Luis Suarez sepanjang musim, memberikan jumlah assist yang sama dengan yang dimiliki Jodi Alba untuk Lionel Messi. Sejak saat itu dia sukses tak tersentuh lagi.

4 dari 6 halaman

3. Edin Dzeko

Edin Dzeko gagal eksekusi penalti lawan Genoa (AP/Frank Augstein)

Ketika pertama kali datang dari Wolfsburg ke Manchester City, Dzeko punya catatan 85 gol dan 35 assist dalam 142 penampilan. Namun dia datang cuma untuk pengganti Mario Balotelli.

Pada musim keduanya, Dzeko memulai dari bangku cadangan dalam 21 dari 37 pertandingan. Kesempatan kian menipis setelah City mendatangkan Sergio Aguero, pun dengan Jovetic dan Negredo.

Hal itu memaksanya untuk cabut ke AS Roma akhir musim 2014-15. Nah inilah waktunya Dzeko buktikan diri. Faktanya usai jadi pemain inti di Roma, dia sukses terlibat dalam lebih dari 100 gol pada 189 penampilan. Dia jelas membuktikan dirinya tak cocok cuma jadi pengganti dan lantas sukses saat diberikan kesempatan.

5 dari 6 halaman

2. Kieran Trippier

Pemain Tottenham, Kieran Trippier (kiri) berebut bola dengan pemain Liverpool, Sadio Mane pada lanjutan premier League di Anfield, Liverpool, (4/2/2018). Liverpool bermain imbang 2-2 dengan Tottenham. (AP/Rui Vieira)

Banyak fans Tottenham Hotspur khawatir usai cabutnya Kyle Walker. Namun, kehadiran Kieran Trippier menenangkan mereka. Sebab sang pemain muda ini berani membuktikan dirinya kepada dunia pantas diberi kepercayaan.

Sejak diperycaya, Trippier sukses membantu Harry Kane dalam tujuh kesempatan di Liga Inggris sepanjang 2017. Itu adalah angka terbanyak dari pemain Spurs lainnya.

Statistik itu jelas sudah membuktikan kalau si pemain cukup istimewa. Dia juga terlibat dala kesuksesan Spurs mencatat 15 clean-sheets musim ini.

6 dari 6 halaman

1. Ole Gunnar Solskjaer

Ole Gunnar Solskjaer (kanan) dan Rudd van Nistelrooy. (AFP/Paul Barker)

Ole Gunnar memang sempat dianggap sebagai supersub. Pada masanya bersama Manchester United, sosok asal Norwegia itu sebagian besar cuma jadi pemain pengganti saat mencetak 28 gol.

Solskjær menghabiskan lebih dari satu dekade di Old Trafford namun tidak pernah bisa menahan tempat reguler di starting XI. Alih-alih merajuk dan mencari padang rumput baru, dia terus di sana.

Dia memang bukan pemain cepat, tapi punya finishing yang sangat baik. Saat ini, dia memegang rekor Liga Inggris untuk pencetak gol terbanyak sebagai pemain pengganti.

Namun perlahan tapi pasti, dia sukses mengunci tempat reguler dan jadi bintang. Salah satu puncaknya, kala dia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions 99 yang membawa United raih treble pertama kalinya. (Eka Setiawan)

Sumber: Liputan6.com