Bola.com, Jakarta - Hansamu Yama merupakan satu di antara andalan lini belakang Indonesia. Kontribusinya membuat Hansamu menjadi langganan bermain sejak awal, di Timnas Indonesia maupun klubnya, Barito Putera.
Baca Juga
Kemampuan Hansamu telah terbukti sejak masih di level junior. Pemain asal Mojokerto itu merupakan bagian dari timnas Indonesia U-19 yang menjuarai Piala AFF U-19 2013.
Menapak ke level senior, Hansamu mampu menarik perhatian pelatih sejak Alfred Riedl hingga Luis Milla. Sang bek sukses membantu Tim Merah Putih menjadi runner up Piala AFF 2016.
Meski punya posisi sebagai bek, tetapi Hansamu juga mampu memberi kontrobusi berupa gol. Sejak memperkuat Barito Putra pada 2014, bek berusia 23 tahun itu telah menyumbangkan tujuh gol.
Hansamu juga tajam ketika memperkuat timnas Indonesia. Dari sembilan pertandingan, Hansamu telah menyumbangkan tiga gol untuk skuat Garuda.
Apabila mampu mempertahankan konsistensi, bukan tidak mungkin Hansamu Yama mengikuti jejak bek-bek tangguh Timnas Indonesia di bawah ini:
Robby Darwis
Sebagai lulusan akademi sepak bola Persib Bandung, nama Robby Darwis menanjak ketika memperkuat Maung Bandung. Robby merupakan kapten Persib ketika menjuarai Liga Indonesia 1994.
Kemampuan Robby sebagai seorang bek cukup diakui pelaku sepak bola di Asia Tenggara. Pria yang kini berusia 53 tahun itu merupakan satu di antara pilar lini belakang timnas Indonesia dan sempat bermain di Malaysia bersama Kelantan FC.
Bejo Sugiantoro
Kemampuan Bejo Sugiantoro sebagai seorang bek telah diakui sejak masih berusia belia. Hal itu terbukti ketika Bejo terpilih mengikuti pemusatan latihan di PSSI Primavera bersama pemain-pemain muda terbaik Indonesia.
Beranjak ke karier bersama klub, Bejo menggapai puncak karier bersama Persebaya Surabaya. Selama memperkuat skuat Bajul Ijo, pria yang kini berusia 40 tahun itu menjuarai Liga Indonesia 1996-1997 dan 2004.
Nur Alim
Ketika memperkuat Persija, Nur Alim menjadi simbol kedekatan pendukung dengan para pemain. Mantan bek yang akrab dengan sapaan Jabrik itu merupakan pilar di lini belakang Macan Kemayoran.
Jabrik sempat menjabat sebagai kapten Persija sebelum kedatangan Budiman. Pria asal Bekasi itu sukses membantu Macan Kemayoran menjuarai Liga Indonesia 2001.
Maman Abdurrahman
Masih bermain di kasta tertinggi meski telah berusia senja menjadi bukti kemampuan Maman Abdurrahman mengawal lini belakang. Menjelang pensiun, pria asal Jakarta itu memperkuat kesebelasan kota kelahirannya, Persija Jakarta.
Sepanjang kariernya, Maman sempat memperkuat kesebelasan-kesebelasan top Indonesia seperti Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Bek berusia 25 tahun itu mencatatkan 27 penampilan bersama timnas Indonesia.