Bola.com, Sidoarjo - Bhayangkara FC gagal memenuhi target menyapu bersih tiga laga uji coba bertajuk Jakajaya. Skuat berjuluk The Guardian itu sudah tumbang di laga perdana dengan skor 1-2 dari Barito Putera di Stadion Surajaya, Lamongan, Jumat sore (9/3/2018).
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy mengaku tidak puas dengan permainan Indra Kahfi dan kawan-kawan. Status sebagai juara bertahan Liga 1 yang disandang Bhayangkara tidak terlihat di pertandingan ini.
Baca Juga
Namun begitu, McMenemy menyebutkan para pemainnya masih belum terbiasa dengan formasi baru yang coba diterapkannya. “Kami punya pertahanan yang tidak bagus. Babak pertama coba untuk melakukan sesuatu yang baru, formasi baru yang dicoba dalam latihan. Pemain seperti terlihat kebingungan dengan instruksi yang saya minta,” kata McMenemy setelah pertandingan.
Di laga ini, Bhayangkara mencoba menurunkan formasi diamond alias 4-3-2-1. Sayangnya, para pemain tidak bisa menjalankan formasi itu dengan baik sehingga kebobolan dua gol dari Samsul Arif pada menit ke-17 dan 30’.
McMenemy pun mengubah formasi timnya pada babak kedua. Pelatih asal Skotlandia itu mengembalikan formasi 4-2-3-1 yang bertransformasi menjadi 4-3-3 di paruh kedua.
Perubahan itu membuat Bhayangkara sedikit keluar dari kebuntuan. The Guardian membalas satu gol melalui Dendy Sulistyawan pada menit ke-50. “Babak kedua kembali seperti biasa. Hasilnya lebih baik karena kami dalam situasi kebobolan terlebih dahulu. Tapi, kami memang susah mengejar karena lawan bermain bagus,” imbuh pelatih 40 tahun itu.
Eksperimen dengan formasi baru yang diterapkan oleh McMenemy berniat untuk mencoba hal baru di dalam tim. Dia ingin mencari tahu seberapa paham para pemainnya menyerap instruksi yang dimintanya.
“Sebagai pelatih, saya selalu mencari hal baru. Mungkin memang memerlukan waktu untuk adaptasi dengan formasi baru. Kami memang kalah, tapi bisa belajar banyak hal dan itu bagus untuk pemain,” ucap pelatih Bhayangkara FC ini.