Jakarta - Kesuksesan Arsenal mengungguli AC Milan tidak lekas membuat posisi pelatih Arsene Wenger aman. Sosok asal Prancis itu masih merasakan kursi panas.
Desakan agar Wenger segera meninggalkan Arsenal sejatinya bukan hal baru. Dalam beberapa musim terakhir, suporter Arsenal pun terbagi dua, yakni yang pro dan kontra dengan Wenger. Bagi yang kontra, mereka berpikir secara realistis mengenai rapor Arsenal bersama Wenger.
Baca Juga
Wenger tak lagi dipuja-puja seperti saat menyumbangkan tiga gelar Liga Inggris dan membawa The Gunners tampil konsisten di Liga Champions. Kini, minimnya gelar bergengsi yang diraih membuat Wenger kini terus menerima hujatan, bahkan bernada ancaman.
Ya, Arsenal tak pernah lagi menjuarai Liga Inggris setelah edisi 2003/2004. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka hanya bisa menghibur diri dengan raihan gelar Piala FA. Bahkan, di musim ini nyaris tak ada kesempatan bagi Arsenal untuk meraih trofi.
Di musim ini, kans terbesar Arsenal untuk meraih trofi sejatinya ada di Piala Liga Inggris. Ironisnya, mereka malah dipermalukan Manchester City tiga gol tanpa balas di final. Di Piala FA, mereka sudah tersingkir sejak babak 3. Di Liga Inggris, jangankan juara, sekadar untuk finis di empat besar saja rasanya sulit.
Ikut Bersedih
"Saya merasa sangat sedih untuknya. Kita bisa membahas bagaimana tim bermain atau hal lain. Tapi saya melihat bahwa kritik yang diarahkan pada Arsene begitu sulit diterima," ujar legenda Arsenal, Patrick Vieira, dilansir Soccerway.
Beberapa sosok sudah dilaporkan menjadi calon pengganti The Professor sebagai pelatih Arsenal. Selain manajer Chelsea, Antonio Conte, pelatih Juventus, Massimiliano Allegri juga masuk dalam daftar kandidat.
Ternyata, Vieira yang bermain untuk Arsenal pada 1996-2005 itu juga berminat melatih Arsenal. "Katakanlah suatu hari nanti, mungkin itu akan menarik perhatian saya. Saya tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Saya tak ingin menyakiti Arsene, yang saya sayangi dan begitu saya hormati," tegas Vieira.
Rapor Wenger di Setiap Klub
AS Nancy: 33 menang, 30 imbang, 51 kalah dari 114 laga
AS Monaco: 130 menang, 53 imbang, 83 kalah dari 266 laga
Nagoya Grampus: 49 menang, 4 imbang, 34 kalah dari 87 laga
Arsenal: 699 menang, 278 imbang, 244 kalah dari 1221 laga
Sumber: Liputan6.com