Laporan Jurnalis Bola.com, Nurfahmi Budiarto dan Rizki Hidayat, dari Singapura Presiden La Liga, Javier Tebas, mengungkapkan satu tantangan terberat agar bisa membawa Liga Spanyol semakin berkibar. Saat berbincang dengan Bola.com pada event SPORTELAsia 2018, di Hotel Shangri-La, Singapura, Rabu (14/3/2018), Tebas mengakui tak mudah mengubah jam tayang pertandingan.
Baca Juga
Padahal, Tebas menganggap jam tayang menjadi faktor krusial jika La Liga ingin menggarap pasar di beragam kawasan luar Eropa. "Butuh tahapan khusus agar La Liga bisa memberikan banyak manfaat bagi fans dan penonton televisi di luar Eropa, satu di antaranya adalah memberi pertandingan dengan jam tayang yang ramah," ungkapnya.
Pria kelahiran San Jose, Meksiko tersebut mulai merintis pengubahan jadwal pertandingan, terutama yang melibatkan dua tim besar, Real Madrid dan Barcelona. Satu di antara terobosan yang terealisasi adalah El Clasico edisi pertama yang menyasar pangsa pasar Asia.
"Kami terus mencoba berinovasi. Tapi, tentunya tak sekadar dua klub besar tersebut. Kami akan mencoba pertandingan-pertandingan lain, karena tak sedikit yang menjadi fans klub lain," tegas Tebas.
Tebas memberi contoh, ketika berada di Jepang, banyak anak muda di sana yang mengenakan kostum Eibar. Hal itu membuatnya terkejut. "Saat itu, satu pertanyaan yang sulit saya jawab, yakni kapan La Liga bisa memberikan kami pertandingan saat bukan jam tidur atau tengah malam?. Itu yang membuatku berpikir keras," katanya.
Tebas mengungkapkan, manajemen La Liga terus berbenah agar bisa memaksimalkan potensi penonton di kawasan Asia, Amerika Selatan dan Afrika. "Intinya, kami tak mungkin memuaskan seluruh penggemar sepak bola, tapi La Liga akan memberi sajian hiburan setiap pekan," katanya.
Pada La Liga 2017-2018, pertandingan bergengsi Real Madrid kontra Barcelona 'manggung' pada pukul 13.00 waktu setempat. Kondisi tersebut membuat para penonton di kawasan Asia mendapat sajian istimewa. Saat itu, rata-rata jam tayang pertandingan tersebut ada di kisaran pukul 19.00 - 22.00.
Walhasil, catatan statistik penonton laga El Clasico tersebut menembus angka 600 juta dari kawasan Asia. Jumlah tersebut naik 150 juta penonton dari tahun sebelumnya, dan menjadi pencapaian terbaik dalam sejarah La Liga.