Kemenpora Dukung Persija Bermarkas di GBK

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 15 Mar 2018, 21:52 WIB
Suporter Persija Jakarta, Jakmania, menunjukkan koreografi bertuliskan 'Glory' di tribun utara Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/2/2018), jelang laga final Piala Presiden 2018. (Liputan6.com/Muhammad Adiyaksa)

Jakarta Persija Jakarta tengah disibukkan dengan pencarian stadion yang bisa dijadikan sebagai markas mereka. Masalahnya, beberapa stadion yang berada di wilayah Jabodetabek tengah direnovasi.

Perkembangan terkini menyebut ada enam stadion yang masuk dalam daftar kandidat Persija. Tiga di antaranya berada di wilyah Jabodetabek, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi dan Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor.

Advertisement

Masalahnya, tiga dari enam pilihan tersebut tak cukup memungkinkan untuk menjadi markas Persija sepanjang Liga 1 2018 bergulir. Itu karena ketiga stadion tersebut akan menjadi venue Asian Games 2018. Saat ini Patriot dan Pakansari pun tengah direnovasi.

Selain itu, muncul kabar yang menyebut tiga stadion di luar Jabodetabek juga menjadi pertimbangan mereka. Itu adalah Stadion Maguwoharjo, Sleman, Stadion Sultan Agung, Bantul, dan Stadion Manahan, Solo.

"Mereka masih mengincar beberapa stadion di sekitar Jawa Barat. Masalahnya, stadion itu sedang direnovasi. Ini bukan berarti kami pro mana, tapi cari solusi yang bagus. Kalau Persija punya homebase yang jauh sekali, rasanya kurang adil. Wong letaknya di sini (Jakarta) kok, tapi homebase-nya jauh. Kami mencari solusi untuk itu," ujar Sesmenpora Gatot S Dewa Broto.

 

2 dari 3 halaman

Apresiasi Jakmania

Aksi The Jakmania saat mendukung Persija Jakarta melawan Song Lam Nghe An FC pada laga Piala AFC 2018 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, (13/3/2018). Persija Jakarta menang 1-0. (Bola.com/Nick Hanoatubun)

Secara pribadi, Gatot sendiri mendukung jika tim Macan Kemayoran menjadikan SUGBK sebagai kandang, tak hanya di AFC Cup, tapi juga di Liga 1. Itu karena dirinya melihat ada perubahan positif dari sikap The Jakmania, sebutan suporter Persija.

Di final Piala Presiden, Jakmania menjadi sorotan karena dianggap sebagai biang keladi kerusakan beberapa fasilitasn SUGBK. Namun, saat melawan Tampines Rovers dan terkini Song Lam Nghe An, Jakmania mampu menunjukkan sikap dewasanya.

"Kami memberikan apresiasi kepada Jakmania di sini. Sejak awal sangat tertib. Tak ada lagi yang berdiri menginjak-injak kursi, tak ada kerusakan yang berarti, dan sepertinya mereka sudah belajar usai Piala Presiden," jelas Gatot.

"Mereka tentu tak mau seperti itu sampai dua kali. Jika hari ini ada kejadian, finis, tak ada lagi cerita laga dihelat di sini. Untuk selanjutnya, saat ada pertandingan lagi, apapun hasilnya, jangan mentang-mentang kalau menang happy-happy, lalu kalau kalah bikin kerusuhan," Gatot melanjutkan.

 

3 dari 3 halaman

Jalin Koordinasi

Masalahnya, kalaupun diizinkan menjadikan SUGBK sebagai kandang, Persija tak bisa menggunakannya sepanjang musim ini. Itu karena akan berbenturan dengan jadwal Asian Games dan persiapannya. Menurut Gatot, Gede Widiade selaku Direktur Utama Persija sudah mengirim surat kepada Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

JK pun langsung meminta agar permasalahan itu ditangani Kemenpora. Selanjutnya, pertemuan antara Gede dan Menpora Imam Nahrawi pun sudah dilakukan. Ke depannya, Gede, Kemenpora, dan Inasgoc akan terus menjalin komunikasi.

Gatot sendiri ikut menyaksikan saat Persija menghajar Song Lam 1-0 pada matchday keempat Grup H AFC Cup 2018 di SUGBK, Rabu (14/3/2018). Kemenangan anak asuh Stefano 'Teco' Cugurra itu ditentukan lewat gol Addison Alves di menit ke-90+3.

 

Sumber: www.liputan6.com