Bola.com, Surabaya - Tidak banyak pelatih asal Inggris yang mau melatih klub Indonesia. Terakhir, publik sepak bola Indonesia melihat Timnas Indonesia pernah ditangani oleh pelatih Inggris, Peter Withe pada 2000-2007.
Namun, musim lalu, publik sepak bola Indonesia melihat Bhayangkara FC di bawah asuhan pelatih asal Skotlandia, Simon McMenemy mengangkat trofi juara. Dua negara tersebut, Skotkandia dan Inggris, masih dalam naungan yang sama, Britania Raya, dan punya kultur sepak bola yang cukup kuat.
Baca Juga
Musim ini, Liga 1 telah kedatangan pelatih asal Inggris, Peter Butler dengan menangani Persipura menggantikan Wanderley Machado Junior. Nama Butler sebenarnya tidak asing bagi pecinta sepak bola Indonesia.
Pelatih 51 tahun itu pernah menangani Persiba Balikpapan pada medio 2006-2008. Dia adalah pelatih yang membawa Persiba bisa berkompetisi di edisi perdana Indonesia Super League pada musim 2008/2009.
Setelah dari Persiba, Butler meneruskan karier dengan menangani beberapa klub negeri Jiran Malaysia, seperti Kelantan FA, Terengganu FA, dan T-Team FC. Selain itu, Yangon United (Myanmar) dan Police Tero FC (Thailand) juga pernah merasakan jasanya.
Pada 2014, Butler memilih untuk pindah dari Asia Tenggara ke Afrika. Dia kemudian mulai menangani timnas Botswana. Terakhir, musim lalu dia menjadi pelatih klub Afrika Selatan, Platinum Stars yang berkompetisi di Premier Soccer League.
Pengalamannya sebagai pemain pun cukup mumpuni. Kariernya sebagai gelandang memang banyak dihabiskan di Inggris. Dia pernah menjadi bagian dari West Ham United dan West Bromwich Albion sejak era Premier League.
Dengan segala reputasi dan pengalaman yang dimilikinya, Butler rupanya punya ambisi tersembunyi dengan melatih Persipura saat ini. Terlebih, klub berjulukan Mutiara Hitam itu telah banyak ditinggal oleh para pemainnya pada awal musim ini, seperti Ruben Sanadi, Feri Pahabol, Osvaldo Haay, Nelson Alom, dan Marinus Wanewar.
Butler pun membagikan kisahnya kepada Bola.com mengenai pandangannya tentang sepak bola, Indonesia, dan Persipura. Berikut petikan wawancara yang dilakukan Bola.com bersama Butler di Weta Hotel, Surabaya:
Apa alasan kuat Anda ingin melatih Persipura musim ini?
Saya baru selesai kerja di Afrika, hampir 4 tahun tahun di sana. Di sana sangat menyenangkan bisa melakukan pengembangan sepak bola anak-anak. Saat menjadi pelatih timnas Botswana, saya bisa membawa tim itu meraih peringkat 87 FIFA. Tapi, lama-lama saya rindu dengan suasana klub.
Rasanya berbeda sekali melatih timnas dan klub. Kebetulan, saya tahu Persipura butuh pelatih baru. Saya tahu Pak Rudi Maswi (manajer Persipura) sangat adil dan jujur. Saya rasa itu bagus dan saya punya kesempatan untuk membangun tim baru di Persipura. Saya mungkin kehilangan banyak pemain bagus, tapi banyak pemain muda punya potensi juga di sini.
Skuat Muda
Anda berniat untuk membangun skuat muda di Persipura?
Saya sudah ikut mengamati Persipura sejak musim lalu. Persipura U-19 berhasil jadi juara (di Liga 1 U-19). Saya pikir, mereka memang punya potensi bagus untuk bermain di tim senior.
Sejak masih di Afrika, saya selalu mempromosikan pemain muda ke skuat senior. Saya memang ingin memberi kesempatan pada mereka. Saya hanya kontrak jangka pendek di sini, sampai akhir musim ini. Jadi, saya berniat untuk membangun pondasi baru untuk masa depan.
Manajemen juga mengerti situasi yang terjadi di skuat saat ini. Saya adalah pelatih yang punya pengalaman di Premier League, Asia, dan Afrika. Tidak banyak orang yang memiliki pengalaman seperti itu.
Tapi, ada satu kesamaan yang saya lakukan selama melatih di berbagai tempat: memaksimalkan potensi pemain muda. Saya sudah melihat mereka (pemain muda) dan mudah-mudahan bisa membawa Persipura berprestasi.
Siapa saja nama-nama pemain muda yang menurut Anda berpotensi besar?
Ada banyak sekali pemain bagus di tim ini. Ada Gunansar Mandowen, Todd Rivaldo, Marcel Kararbo, Ronaldo Wanma, Gosner Komboy, dan Efraim Awes. Semuanya punya kualitas yang bagus tinggal dipoles saja.
Saya memang ingin mengombinasikan pemain muda itu dengan pemain berpengalaman. Kami masih punya pemain hebat seperti Boaz Solossa, Ricardo Salampessy, dan Ian Kabes yang siap membimbing pemin muda. Pemain muda kami akan sangat berharga untuk masa depan.
Dengan situasi itu, apakah Anda yakin Persipura akan juara Liga 1?
Saya punya situasi yang berbeda dengan pelatih lain. Saya sekarang sedang membangun tim baru, tapi mereka mungkin hanya meneruskan yang sudah ada. Jadi, saya pikir kamu harus realistis dengan kondisi Persipura saat ini.
Saya tidak bisa janji juara, harus realistis. Kalau nanti tidak jadi juara, saya berarti omong kosong. Saya berjanji akan memberikan yang terbaik dengan kerja keras, displin, organisasi, bagus bola, tapi saya tidak janji juara.
Mudah-mudahan dengan sedikit keburuntangan dan kerja keras, kami bisa saja meraihnya. Dan tanggung jawab saya membangun tim baru untuk beberapa tahun ke depan.
Target 5 Besar
Bagaimana dengan finis lima besar?
Mudah-mudahan, saya sangat berharap tim ini bisa berada di lima besar. Saya merasa tim ini punya potensi yang sangat besar. Mungkin kami bisa saja memberi kejutan musim ini dengan pemain asing dan pemain muda yang ada, saya optimis kalau itu bisa tercapai.
Tetapi harus mengerti juga, saya sedang membangun tim baru. Kami harus realistis dan memahami kondisi Persipura sekarang. Saya selalu menekankan organisasi permainan dan disiplin.
Kalau mau lihat pertandingan sebelumnya, Persipura bisa menang 1-0 atas Bhayangkara FC yang merupakan juara bertahan Liga 1 (dalam Jakajaya Friendly Game, 11 Maret 2018). Hasil memang penting, tapi lebih penting peforma pemain baik.
Saya rasa sekarang kami harus membangun tim lebih baik supaya ada peningkatan. Setiap hari, minggu, bulan, pertandingan harus menjadi lebih baik, secara individu maupun kolektif, dan kami harus menjaga ekspektasi.
Kami harus sadar ambisi reaslitis apa yang mau didapat musim ini. Kalau kita membangun tim baru musim ini, membuat pondasi, Persipura bisa mendominasi Liga Indonesia untuk beberapa tahun lagi. Mungkin lama waktu, tapi kalau dijaga akan bagus.
Bagaimana Anda melihat persaingan Liga 1 musim ini?
Ada banyak sekali klub yang bagus, punya finansial yang sangat kuat dengan mendatangkan pemain bintang. Itu akan jadi tantangan bagi kami untuk menghadapi mereka.
Saya belum bisa bicara seperti apa musim ini akan berjalan. Tapi, saya memilih untuk fokus melihat perkembangan tim yang saya punya. Persipura jauh lebih butuh perhatian saya dari pada tim lain. Saya pikir, biarkan saja Liga 1 berjalan nantinya.
Bagaimana pendapat Anda tentang Jayapura?
Jayapura adalah kota yang sangat menyenangkan. Semua orang bersahabat dan ramah. Mereka selalu menyapa saya saat berjalan kaki. Udaranya juga sangat hangat untuk tubuh saya. Saya senang sekali dengan Jayapura.
Suasananya membuat saya tenang. Tanpa bermaksud untuk menyinggung, tapi saya memang tidak suka Jakarta karena macet. Jayapura saya pikir kota yang sangat ideal untuk bertempat tinggal. Itu jadi salah satu alasan saya memilih melatih Persipura.