Bola.com, Jakarta - Ikut meramaikan Earth Hour 2018 lampu-lampu di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, akan dipadamkan pada Sabtu (24/3/2018) malam mulai pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.
Acara simbolis pemadaman lampu GBK terselenggara atas kerja sama antara organisasi yang bergerak di bidang konservasi lingkungan hidup, World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia berkerja sama dengan Panitia Penyelenggara Asian Games Indonesia (INASGOC).
Pemadaman lampu penerangan selama satu jam menjadi simbol kepedulian pada isu lingkungan hidup dan perubahan iklim.
Baca Juga
CEO WWF Indonesia, Rizal Malik, menjelaskan alasan pemilihan GBK sebagai simbol gerakan Earth Hour adalah karena stadion yang akan menjadi venue pembukaan dan penutupan Asian Games 2018 merupakan ikon kebanggaan nasional.
"Tahun ini, dengan bangga kami mencatat partisipasi Gelora Bung Karno dalam aksi simbolis pemadaman lampu selama satu jam," tutur Rizal dalam rilis resmi WWF Indonesia.
"Sebagai ikon baru kebanggaan nasional, GBK menjadi simbol kemajuan pola pikir dan sikap masyarakat dan pemerintah Indonesia terhadap isu-isu lingkungan dan perubahan iklim yang kita alami saat ini."
Momen Earth Hour 2018 di GBK ada juga kaitannya dengan penyambutan gelaran akbar olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, pada 18 Agustus-2 September.
"Tahun 2018 adalah tahun kebangkitan olahraga nasional, di mana kita kembali menjadi tuan rumah Asian Games setelah Asian Games tahun 1962 silam. GBK banyak berbenah untuk menyediakan sarana olahraga terkini, yang juga mendukung konsep kerberlanjutan dan ramah lingkungan," ujar Direktur Utama PPK GBK, Winarto.
Saat ini GBK sedang dalam tahap menuju sarana hijau di ibu kota, layaknya Monas dan Kemayoran.
GBK menggunakan teknologi terkini pencahayaan, seperti panel surya untuk penerangan di siang hari. Penerangan stadion memakai teknologi LED yang efisien energi. Biaya renovasi kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno sendiri menelan biaya Rp 760 miliar.
Earth Hour sendiri adalah gerakan kampanye global yang diinisiasi organisasi pemerhati lingkungan WWF sejak 2007 di Sydney, Australia. Di Indonesia, Earth Hour baru dirayakan mulai tahun 2009.
Gerakan Earth Hour 2018 didukung sekitar 180 negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. WWF Indonesia mencatat ada enam puluh kota yang akan berpartisipasi.