Jakarta - Keputusan Yamaha memperpanjang kontrak Valentino Rossi selama dua tahun menimbulkan tanda tanya. Keputusan tersebut makin mengherankan mengingat banyak pembalap muda bertalenta.
Usia Rossi telah menginjak 39 tahun. Dengan kontrak barunya, maka pembalap berjulukan The Doctor ini akan berada di lintasan balap MotoGP hingga 41 tahun.
Baca Juga
Rossi langsung membuktikan diri tetap mampu bersaing di barisan depan ketika mengaspal di seri perdana MotoGP 2018, di Sirkuit Losail, Qatar. Pembalap asal Italia itu finis di podium ketiga.
Faktanya, Rossi memang sulit digantikan oleh pembalap manapun. Rossi magnet bagi balapan MotoGP dan kualitasnya tak menurun kendati usianya tidak muda lagi.
Reputasi hebat yang dimiliki pembalap kelahiran 16 Februari 1979 ini tak terbantahkan. Padahal, terakhir kali dia memenangkan gelar juara dunia MotoGP terjadi pada 2009, ketika mengendarai motor Yamaha.
Yamaha mengakui mencari pembalap pengganti yang sepadan dengan Rossi buka perkara mudah. Namun, jasa Rossi kepada Yamaha di ajang balap motor tidak pernah terlupakan.
Valentino Adalah Valentino
"Valentino adalah Valentino. Ia adalah pembalap terhebat dalam sejarah Yamaha dan Anda tak bisa menggantikannya dengan mudah. Jika ia ingin melanjutkan, itu karena ia memiliki keyakinan bahwa dirinya kompetitif dan kami tak ragu mempertahankannya," ujar Jarvis, dikuip Art News.
Bukan hanya itu, Rossi masih amat berambisi merebut gelar juara dunia ke-10. Yamaha pun siap memberikan dukungan penuh kepada pembalap yang tujuh kali juara dunia di kelas utama ini.
"Kami berada di jalur yang sama dengan Valentino. Ia yakin dirinya kompetitif dan kami menginginkan pembalap yang kompetitif. Jika ia menginginkan satu tahun kontrak, kami akan mengatakan ya, begitu juga dengan dua tahun. Jika ia ingin lima tahun, kami akan memikirkannya," ungkap Jarvis sambil tertawa.
Finis podium atau tetap bersaing di barisan depan menjadi target Rossi tahun ini. Rossi tidak bisa memungkiri usianya hanya hampir menginjak 40 tahun dan tantangan fisik yang lebih, mengingat para pesaingnya di lintasan MotoGP berusia lebih muda.
Tekad Bulat
"Secara fisik sangat menuntut, jadi saya harus melatih lebih banyak. Meski ini tidak disukai, namun saya sangat menikmati perbedaan pendapat ketika berbicara mengenai ban dan memperoleh data," jelas Rossi, seperti dikutip dari Speedweek, Minggu (25/3/2018).
"Ini tentu lebih baik, karena saya beruntung berada di tim yang fantastis, yang membuat semuanya lebih mudah," terangnya.
Rossi menambahkan ketika kekuatan dan tekad tetap bulat, maka ia akan berada sama dengan pembalap lain. Yang jelas, perbedaan antara tahun lalu dengan sekarang yakni kejuaraan MotoGP terlihat lebih seimbang.
"Intinya, jika saya memenangkan gelar kesepuluh musim ini maka situasinya tidak akan berubah. Saya mungkin akan mencoba memenangkan ke-11. Saya akan melanjutkan dan mencoba lagi," ujar Rossi.
Sumber: Liputan6.com