Bola.com, Malang - Aremania boleh saja ragu dengan performa Arema FC musim ini. Perubahan materi pemain yang cukup besar menjadi alasan utama keraguan tersebut. Apalagi pemain yang baru didatangkan bisa dikatakan bukan kelas satu di kasta tertinggi sepak bola Indonesia. Di balik itu, masih ada tujuan lain yang dimiliki Arema, yaitu mengorbitkan pemain.
Baca Juga
Satu di antara legenda Arema, Agus Yuwono, yang juga mantan pelatih Perseru Serui, menyebutkan setidaknya ada tiga pemain Arema yang bisa mencuat musim ini.
Tetapi dengan catatan, mereka diberikan kesempatan bermain yang lebih banyak oleh pelatih. Siapa saja pemain itu? Berikut ulasannya.
1. Hanif Sjahbandi
Wajar Hanif masuk kriteria calon pemain besar di Arema. Hal itu sudah diperlihatkannya dalam Piala Gubernur Kaltim (PGK) II yang berlangsung di Samarinda pada 23 Februari-4 Maret 2018. Selain itu, Hanif juga tercatat masuk Timnas Indonesia U-23 proyeksi Asian Games 2018.
Sebagai gelandang jangkar, Hanif sudah sangat mumpuni. Berani duel dan punya postur bagus. Meski masih berusia 20 tahun, dia tidak takut berduel dengan lawan yang lebih senior.
"Hanif sangat potensial. Dia bisa jadi pemain jangkar masa depan Arema dan timnas. Karena modal sudah dimiikinya," kata Agus Yuwono.
Tetapi, Hanif tidak akan bisa jadi pilihan utama dalam semua pertandingan Arema saat ini lantaran ada Ahmet Atayev dan Hendro Siswanto, yang jadi pemain jangkar utama. "Kembali lagi kepada pelatih tentunya. Kebetuhan strateginya seperti apa," Agus.
Hanif masih punya peluang meski tidak bermain reguler di Arema. Di Timnas Indonesia U-23 proyeksi Asian Games tahun ini dia akan banyak kesempatan bermain justru dalam level Internasional.
"Jam terbang internasional tentu bisa meningkatkan kepercayaan diri pemain ketika kembali ke klub. Di Arema, Hanif juga saya lihat sudah bisa berkolaborasi dengan seniornya karena dia gabung sejak musim lalu. Harusnya sekarang musim yang tepat baginya untuk terus berkembang," jelasnya.
Kartika Ajie
2. Kurniawan Kartika Ajie
Posisi sebagai kiper utama Arema FC sudah ada di genggaman Kartika Ajie. Usianya masih 21 tahun. Secara kemantangan, memang butuh pengalaman lebih banyak. Tetapi, nasib Ajie justru jadi kebalikan Hanif, karena di Timnas Indonesia U-23, sejauh ini dia berstatus sebagai cadangan.
"Jadi dia harus memaksimalkan kesempatan bermain di Arema. Satu hal lagi, jangan pernah sungkan untuk berkomunikasi dengan pemain belakang meski kalah senior. Kerja sama kiper dengan pemain belakang sangat penting," pesan Agus Yuwono.
Pada pertandingan pertama Liga 1 melawan Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (24/3/2018) , Ajie kebobolan dua gol. Memang hal itu bukan mutlak kesalahannya.
Namun, hal itu tetap bisa jadi bahan evaluasi, bagaimana seorang kiper juga harus memberikan komando kepada pemain belakang jika ada striker yang berdiri bebas. "Artinya, pandangan kiper harus luas," imbuhnya.
Secara teknik, Kartika Ajie memang punya modal. Meski belum setenar Kurnia Meiga, jika terus belajar, perlahan dia bisa jadi kiper tangguh di Indonesia.
Hal itu sudah dibuktikan saat meraih gelar pemain muda terbaik dalam Piala Gubernur Kaltim awal bulan ini. Ke depan, dengan hadirnya pelatih kiper baru asal Brasil di Arema, Ricardo Navaro Passos, kiper ramah ini bisa menyerap ilmu lebih banyak.
Rivaldi Bawuo
3. Rivaldi Bawuo
Top scorer Liga 2 musim 2017 ini memang jarang mendapat kesempatan bermain. Tetapi saat diturunkan, tusukannya terlihat efektif dan bisa membuat serangan Arema lebih tajam. Kelebihan speed dan gocekan bola yang enak dilihat membuatnya bisa jadi idola baru Aremania.
"Sekarang persoalannya ada pada kesempatan bermain. Tapi, itu jadi hak penuh pelatih Arema. Saya hanya menyampaikan dari sudut pandang pribadi jika pemain ini sangat potensial," kata Agus Yuwono.
Jika mendapat kesempatan lebih banyak, meskipun sebagai pengganti, Rivaldi akan jadi senjata baru Arema. Hanya tinggal cara mengambil keputusan saja yang harus dibenahi. Kapan dia harus membawa atau melepaskan bola.
Di Arema, Rivaldi difungsikan sebagai pemain sayap. Namun, dia juga pernah bermain sebagai striker murni. Hanya, memang sampai saat ini dia masih belum mencetak gol dalam turnamen pramusim sehingga ketajamannya belum teruji.
Namun, Rivaldi diyakini bisa segera memecah kebuntuannya jika memang sudah dapat kesempatan dan waktu yang pas.
Jika melihat peta persaingan starter lini depan Arema, memang musim ini lumayan ketat. Ada Thiago Furtuoso, Dedik Setiawan, Ahmad Nur Hardianto, Dalmiansyah Matutu, dan Ridwal Tawainella yang terus berlomba untuk dapat kesempatan bermain.