Bola.com, Jakarta - Pelari gawang asal Indonesia, Dedeh Irawati, boleh saja tak muda lagi. Namun, bicara soal prestasi, atlet kelahiran Sumedang itu tak kalah dengan para atlet muda yang dimiliki Merah Putih.
Baca Juga
Pada usianya yang menginjak 38 tahun, Dedeh masih mampu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Teranyar, Dedeh merebut dua medali emas saat tampil di Ontario Masters Athletics, Kanada, 10-11 Maret 2018.
Sementara pada ajang USA Track and Field (USATF) Masters, 17-18 Maret 2018, dia juga mendapatkan dua medali emas. Ke depannya, atlet peraih medali emas SEA Games 2007 dan 2009 itu berambisi untuk mempertahankan gelar juara dunia.
"Saya tampil di kelas master. Di kelas ini, meski atletnya telah berusia uzur tapi masih tetap prima. Ada atlet yang usia 70 tahun masih kuat lari gawang, kadang itu di luar nalar kita," cerita Dedeh kepada Bola.com dalam peluncuran Celavive di Jakarta, belum lama ini.
"Intinya satu, yaitu menikmati hidup. Jangan terlalu merasa terbebani. Lalu olahraga, pola hidup sehat, makan yang teratur, lalu istirahat yang cukup. Intinya kita harus senang menjalani hidup."
"Lalu jangan lupa suplemen. Saya sudah dua tahun mengonsumsi suplemen. Itu membuat saya terus fit meski tak lagi muda," tambahnya.
Bahkan, Dedeh memiliki cerita lucu saat bertanding di Amerika Serikat. Dia sampai diminta panitia penyelenggara untuk membawa bukti dirinya memang sudah berusia 38 tahun.
"Kadang orang tidak percaya saya sudah berusia 38 tahun. Jadi waktu tanding di Amerika Serikat, saya harus menyertakan akte kelahiran yang diterjemahkan ke bahasa Inggris dan menyatakan saya benar kelahiran 1979," ungkap Dedeh Erawati.
Selain memperhatikan stamina, Dedeh juga rajin melakukan perawatan wajah. Meski berstatus sebagai atlet yang harus berjibaku di bawah teriknya matahari, Dedeh tak ingin tampil kusam.
Dedeh mengaku sempat khawatir dengan kulit wajahnya saat harus bertanding ke negera lain dengan cuaca dingin. Dia menuturkan, kulit wajahnya menjadi kering dan mengelupas setelah pulang dari negara tersebut.
Namun kini, dia mengaku sudah punya solusi untuk mengatasi masalah tersebut. "Saat saya pulang dari Amerika Serikat dan Kanada yang dinginnya minus enam derajat, wajah saya justru kelihatan lebih cerah," tutur Dedeh.
"Sebagai atlet kami tak bisa menghindar dari sinar matahari kalau sudah latihan di lapangan. Makanya saya menggunakan Celavive sebagai pelindung," tambahnya.
Baca Juga
Prediksi Persik Kediri Vs PSIS Semarang di BRI Liga 1: Pertarungan Tensi Tinggi Berbeda Misi
Prediksi Leicester City Vs Chelsea dan Arsenal Vs Nottingham Forest di Liga Inggris: Panas di Papan Atas
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong