Bola.com, Jakarta - Gojek Liga 1 bersama Bukalapak telah menggulirkan pekan pertama sejak pertengahan Maret 2018. Dari sembilan pertandingan yang berlangsung, 17 gol telah tercipta. Tidak hanya para penyerang, kemampuan seorang kiper juga menjadi penentu gol tercipta.
Baca Juga
Bukan tanpa sebab, tanpa kehadiran penjaga gawang berkualitas sebuah kesebelasan dapat kebobolan dengan mudah. Sebagai contoh, pada Liga 1 2017 pertahanan Arema Malang cukup impresif selama dikawal Kurnia Meiga. Saat itu, Singo Edan sukses mencatatkan 10 clean sheet.
Akan tetapi, situasi berubah ketika Kurnia Meiga menderita masalah pengelihatan pada pertengahan musim. Sejak saat itu gawang Arema terkesan mudah dibobol, terutama karena Kurniawan Ajie yang didapuk sebagai kiper utama belum menunjukkan kemampuan sekelas Kurnia Meiga yang notabene kiper utama Timnas Indonesia.
Hasilnya, Tim Singo Edan hanya mengakhiri musim di peringkat kesembilan dengan catatan kebobolan 44 gol. Padahal, biasanya Singo Edan kerap menjadi penantang juara dan kebobolan sedikit gol.
Kondisi Arema merupakan contoh pentingnya peran seorang kiper dalam sepak bola modern. Bahkan, hingga muncul jargon penjaga gawang yang berkualitas bisa memberikan rasa aman kepada para pemain lain di lapangan.
Pada ajang Liga 1 2018, sejumlah kesebelasan beruntung memiliki kiper tangguh di bawah mistar gawang. Kehadiran mereka membuat klub tempatnya bermain diperhitungkan untuk menggondol trofi Liga 1 2018.
Beberapa di antara kiper-kiper tersebut memiliki kualitas yang sudah teruji dan berkaliber timnas Indonesia. Tidak heran mereka dianggap bakal mengguncang perebutan gelar Liga 1 2018.
Lantas, siapa saja kiper yang dapat memengaruhi peta persaingan juara Liga 1 2018? Berikut ini adalah lima kiper pilihan Bola.com yang berpeluang menjadi penentu trofi Liga 1 2018.
Andritany Ardhiyasa
Nama Lengkap: Andritany Ardhiyasa
Lahir: Jakarta, 26 Desember 1991
Tinggi: 179 cm
Posisi: Kiper
Sebagai putra asli Jakarta, Andritany Ardhiyasa justru mengawali karier di tim junior Persib Bandung. Setelah sempat menjadi kiper Sriwijaya FC, Andritany kembali ke Jakarta untuk memperkuat Persija Jakarta.
Perlahan tapi pasti karier Andritany bersama Tim Macan Kemayoran melejit. Sejak musim 2010 ia jadi kiper utama tim ibu kota. Padahal, usianya amat belia kala itu, baru 19 tahun.
Terpilih dalam barisan skuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011, karier Andritany melejit. Ia juga kembali jadi penggawa Tim Merah-Putih di event serupa dua tahun berselang.
Padahal, Persija beberapa musim terakhir terpuruk prestasinya, namun performa kiper mereka berbanding terbalik. Penyerang-penyerang top Tanah Air mengakui mereka kesulitan menjebol Andritany.
Di usia relatif muda lulusan Diklat Ragunan itu naik kelas ke Timnas Indonesia level senior.
Andritany menjadi pelapis Kurnia Meiga yang merupakan pilihan utama Tim Garuda pada periode 2014-2016.
Belakangan ia dipercaya menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia, karena Meiga mengalami sakit berkepanjangan.
Musim lalu Andritany sukses menjadi kiper yang paling sering mencatatkan clean sheet. Sukses Persija menembus empat besar Liga 1 2017 tak lepas dari performa Andritany yang on fire sepanjang musim.
Performa Andritany diprediksi akan kian menanjak musim ini. Persija yang membidik target juara amat berharap sang kiper tampil stabil, sehingga lini belakang mereka sulit ditaklukkan para pesaing.
Awan Setho
Nama: Awan Setho Raharjo
Lahir: Semarang, 20 Maret 1997
Tinggi: 177 cm
Posisi: Kiper
Nama Awan Setho menanjak ketika memperkuat timnas Indonesia U-19 yang ditangani Indra Sjafri. Setelah itu, Awan dibawa Indra Sjafri ketika menangani Bali United pada periode 2015 hingga 2016.
Karier Awan mulai menanjak ketika dipinjamkan Bhayangkara United ke PSIS Semarang pada 2017. Saat itu, kiper berusia 21 tahun tersebut membantu PSIS kembali ke Liga 1.
Kecemerlangannya membuat Bhayangkara memanggil Awan kembali. Sang kiper diberi kepercayaan mengawal gawang The Guardians ketika menghadapi Persija pada pertandingan perdana Liga 1 2018.
Rupanya keputusan tersebut berujung manis karena Awan sukses mencegah Persija membobol gawangnya. Padahal, Macan Kemayoran diperkuat Mario Simic yang berstatus pencetak gol terbanyak Piala Presiden 2018.
Muhammad Ridho
Nama: Muhammad Ridho Djazulie
Lahir: Pekalongan, 21 Januari 1991
Tinggi: 177 cm
Posisi: Kiper
Sebelum memperkuat Borneo FC pada 2017, Muhammad Ridho lebih sering bermain untuk kesebelasan semenjana. Ridho hanya berseragam klub seperti Persip Pekalongan dan PS Bangka.
Menjalani debut di kasta tertinggi pada usia yang tidak lagi muda, Ridho mampu membuktikan kualitasnya. Berstatus debutan, pemain yang kini berusia 27 tahun itu bisa menghadirkan kejutan.
Ridho membantu Borneo mengakhiri musim di peringkat kedelapan. Selain itu, dia juga menjadi kiper yang paling sering mencatat clean sheet kedua setelah Andritany Ardhiyasa dengan 11 kali tidak kebobolan.
Selain itu, Ridho merupakan kiper yang paling sering melakukan penyelamatan pada Liga 1 2017, 100 kali. Hasilnya, dia sempat dipanggil mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia.
Yoo Jae-hoon
Nama: Yoo Jae-hoon
Lahir: Ulsan, 7 Juli 1983
Tinggi: 192 cm
Posisi: Kiper
Tidak banyak kiper asing yang berlaga di Liga 1 2018. Alhasil, kehadiran Yoo Jae-hoon merupakan warna tersendiri dalam kompetisi kasta tertinggi Indonesia tersebut.
Bertahun-tahun memperkuat Persipura Jayapura, Jae-hoon memutuskan petualangan baru ketika kontraknya berakhir pada 2017. Mitra Kukar menjadi pilihan kiper berusia 34 tahun tersebut.
Kedatangan Jae-hoon ke Mitra Kukar guna memperbaiki lini belakang. Bukan tanpa alasan, Naga Mekes merupakan kesebelasan dengan pertahanan terburuk musim lalu setelah kebobolan 74 gol.
Kualitas Jae-hoon di sepak bola Indonesia sudah terbukti. Satu dekade berkarier di Indonesia, bersama Persipura Jae-hoon mengoleksi dua gelar Indonesia Super League pada 2010-2011 dan 2013 plus kompetisi nonresmi Torabika Soccer Championship 2016.
Teja Paku Alam
Nama Lengkap: Teja Paku Alam
Lahir: Painan, 14 September 1994
Tinggi: 178 cm
Posisi: Kiper
Sebagai putra asli Sumatera Barat, Teja Paku Alam bergabung dengan Sriwijaya FC. Sejak promosi dari tim junior pada 2013, Teja tidak pernah meninggalkan Laskar Wong Kito.
Keputusan Teja bergabung dengan Sriwijaya FC ternyata dipengaruhi oleh idolanya. Kiper berusia 23 tahun tersebut rupanya mengidolakan eks Sriwijaya FC, Ferry Rotinsulu.
Penampilan konsisten Teja bersama Sriwijaya FC membuatnya dipanggil ke skuat Piala AFF 2016. Namun, saat itu dia hanya menjadi kiper ketiga di bawah Kurnia Meiga dan Andritany Ardhiyasa.
Baca Juga
4 Alasan yang Membuat Jepang Jadi Lawan Menakutkan bagi Timnas Indonesia: Produktif Bikin Gol dan Susah Dibobol
Perjalanan Berliku PSS Sleman ‘Asapi’ Dua Tim Jawa Tengah: Start Minus Tiga Poin, Kini Sukses Hindari Zona Degradasi
Deretan Wonderkid Timnas Indonesia yang Bisa Mencakar Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Muda tapi Berbahaya!