Bola.com, Kediri - Sebanyak 17 gol tercipta pada pekan pertama Liga 1 2018. Ada 16 pemain yang berhasil menyarangkan si kulit bundar pada laga perdana musim ini. Untuk sementara, Fernando Rodriguez, menguasai top scorer Liga 1 2018.
Baca Juga
Dua gol disarangkan striker Mitra Kukar itu saat menahan Arema FC 2-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (24/3/2018). Fernando Rodriguez merupakan pendatang baru di Indonesia.
Di sisi lain, sejak musim 2017, ada tiga pemain yang selama dua musim beruntun, di Liga 1 2017 dan Liga 1 2018, selalu mencetak gol pada setiap laga perdana yang mereka lakoni. Siapa saja mereka?
1. Boaz Solossa
Kapten tim sekaligus pemain senior di Persipura Jayapura ini masih jadi momok bagi tim lawan. Gol Boaz pada menit ke-28 ke gawang Persela Lamongan menjadi pembuka kemenangan tim Mutiara Hitam, sekaligus gol pertama di Liga 1 2018.
Musim lalu, Boci, panggilan akrab Boaz Solossa, juga mencetak gol tunggal sebagai penyelamat muka Persipura ketika ditahan imbang Persegres Gresik United 1-1.
"Harus diakui, Boaz Solossa tetap sebagai penyerang terbaik yang dimiliki Indonesia. Dia memiliki segalanya. Teknik, mental, dan jiwa kepemimpinan di lapangan. Dia jadi ro Persipura untuk ditakuti tim lain di Liga 1 ini," ujar Aji Santoso, pelatih Persela.
Wiljan Pluim
2. Wiljan Pluim
Pemain milik PSM Makassar ini jadi magnet dan motor permainan tim. Selama dua musim membela Juku Eja, Wiljan Pluim membuat tim asuhan Robert Alberts semakin disegani lawan.
Pemain jangkung asal Belanda ini menyumbang gol pada menit ke-30 ke gawang PSIS Semarang, Minggu (25/3/2018). Musim lalu, Pluim juga menjebol jala Persela menit ke-22.
Hal ini berarti, Pluim mencatat tradisi mengukir gol di babak pertama secara beruntun di Liga 1 2017 dan Liga 2 2018.
Pelatih anyar PSIS, Vicenzo Alberto Annese, menyebut tuan rumah sangat beruntung memiliki Wiljan Pluim yang dinilainya memiliki kemampuan di atas rata-rata.
"Sebenarnya, kami sudah memulai pertandingan dengan baik dan menyulitkan PSM. Tapi, Wiljan Pluim mampu jadi pembeda pada pertandingan," ujar Vicenzo.
Pada pertandingan itu, Pluim mencetak satu gol dan satu assist. "Pergerakan Pluim mampu membuat lini belakang kami kehilangan fokus dan konsentrasi. Situasi ini membuat PSM bisa mendapatkan dua golnya," kata Vicenzo.
Bayu Gatra
3. Bayu Gatra Sanggiawan
Alumni generasi emas tim sepak bola PON Kaltim pada PON 2012 Riau ini tampil konsisten sepanjang musim lalu. Madura United jadi klub kedua Bayu Gatra Sanggiawan, setelah dia pindah dari Persisam Putra Samarinda yang diakusisi dan berubah nama Bali United.
Musim lalu, pemain asal Jember, Jatim, itu membuka kemenangan bagi Madura United ketika menumbangkan Bali United 2-0. Pada pekan pertama Liga 1 2018, Bayu Gatra juga ikut andil mencetak gol kedua Laskar Sape Kerrab ketika menundukkan Barito Putera 3-1.
Pada laga itu, Bayu Gatra baru masuk pada menit ke-76 menggantikan Alfath Faathier. Namun, dua menit berselang, dia menjebol gawang Aditya Harlan.
Gol ini sebuah bukti Bayu Gatra mencapai kematangan sebagai sepak bola profesional seiring bertambahnya usia dan pengalaman bertanding.
Pelatih Barito, Jacksen F. Tiago, secara khusus memberikan pujian kepada Bayu Gatra. "Saat Bayu masuk, saya sudah memprediksi dia akan tampil berbahaya. Saya sudah melakukan antisipasi, tapi pemain kami gagal mengawalnya. Proses gol itu bagus karena Bayu bisa mengelabuhi beberapa pemain," kata pelatih asal Brasil itu.
Baca Juga
4 Alasan yang Membuat Jepang Jadi Lawan Menakutkan bagi Timnas Indonesia: Produktif Bikin Gol dan Susah Dibobol
Perjalanan Berliku PSS Sleman ‘Asapi’ Dua Tim Jawa Tengah: Start Minus Tiga Poin, Kini Sukses Hindari Zona Degradasi
Deretan Wonderkid Timnas Indonesia yang Bisa Mencakar Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Muda tapi Berbahaya!