Bola.com, Kopenhagen - Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) berencana menerapkan sistem skor baru dengan tujuan membuat pertandingan menjadi lebih singkat dan atraktif. Namun, rencana tersebut menuai polemik dari sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Baca Juga
Aturan ini butuh dukungan di BWF Annual General Meeting pada 19 Mei di Bangkok, sebelum diterapkan di turnamen internasional. BWF ingin mengubah format best of three menjadi best of five. Batas poin juga diubah dari 21 menjadi 11.
Sistem best of three dengan skor 21 diperkenalkan pada 2006. Namun, BWF merasa pertandingan berlangsung terlalu lama, terutama jika disiarkan secara langsung di televisi. Sistem skor 11x5 telah diuji coba sejak 2014 dan kemungkinan benar-benar diaplikasikan di turnamen besar mulai tahun ini.
Presiden BWF, Paul Erik Hoyer, menyatakan banyak keuntungan yang akan didapat pebutangkis dengan sistem skor baru tersebut. Selain mengubah aturan skor, BWF juga sudah mengganti aturan servis, dan berencana mengurangi waktu interaksi antara pelatih dan pemain di lapangan.
"Pertandingan yang lebih singkat akan membuat bulutangkis menjadi produk komersial yang menarik dan lebih menarik untuk produk televisi," kata Paul Erick.
"Hal tersebut berimbas pada penghasilan yang lebih tinggi dan penghasilan pemain juga meningkat," sambung dia mengenai aturan baru BWF tersebut.