MotoGP: Jarang Mengeluh, Sikap Marquez Menuai Pujian

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 29 Mar 2018, 19:49 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez saat merayakan kesuksesan tampil sebagai juara dunia MotoGP 2017. (AFP/Jose Jordan)

 

Jakarta Marc Marquez masih menjadi fenomena di dunia MotoGP. Hal ini juga yang membuat Livio Suppo begitu mengaguminya.

Suppo sendiri sudah memutuskan mundur dari posisinya sebagai Team Principal Repsol Honda usai Marquez memastikan gelar juara dunia MotoGP 2017. Pengunduran dirinya lebih cepat setahun dari kontraknya yang akan berakhir pada musim 2018.

Advertisement

Kini, Honda sudah memilik sosok baru yang menggantikan tugas Suppo. Ia adalah Alberto Puig. Meski begitu, nama Suppo masih tetap memiliki reputasi yang bagus di Honda. Apalagi, ia sukses membawa Honda lima gelar juara dunia MotoGP, empat di antaranya bersama Marquez.

Tak heran jika Suppo tahu betul bagaimana kemampuan Marquez sebagai seorang pembalap sejak debut di MotoGP pada 2013. Menurut Suppo, Marquez adalah pembalap dengan bakat yang luar biasa dan memiliki sikap bagus terhadap timnya.

"Ia istimewa. Nilai plus terbesar Marc adalah karakternya. Ia selalu positif dan aktif. Marc tak pernah mengeluh selama lebih dari beberapa menit karena ia punya pikiran yang positif. Ia bisa jadi anak saya karena usia. Tapi ia mengajari saya bagaimana selalu jadi positif. Ia tak bermain drama meski ia muda, sukses, dan kaya," tutur Suppo, dikutip Speedweek.

 

2 dari 3 halaman

Peran Pembalap

Mantan Team Principal / Communications and Marketing Director, Livio Suppo saat berada di Sentul, Indonesia. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Suppo juga berbicara soal situasi yang dialami para tim saat memiliki pembalap hebat. Ada anggapan semakin hebat pembalap yang dimiliki, semain sulit situasi yang dihadapi timnya. Itu karena para pembalap akan berani menuntut sesuatu dari timnya.

"Tak mudah dijelaskan, makin banyak bakat yang mereka miliki, makin banyak kekuatan yang dimiliki. Makin banyak kekuatan yang mereka miliki, makin sulit untuk bekerja dengan mereka. Tapi Marc dan Dani (Pedrosa) memiliki karakter yang sangat baik meski punya talenta sangat besar," kata Suppo.

"Di kelas MotoGP, para tim pabrikan adalah budak dari para pembalap papan atas. Pembalap membuat perbedaan besar. Jika Anda memiliki pembalap yang tepat, Anda hanya harus membuatnya tetap senang di tim Anda. Lalu ia melakukan pekerjaan terbaik. Tanpa pembalap bagus, Anda tak bisa mencapai hasil maksimal," Suppo menambahkan.

 

3 dari 3 halaman

Rapor Marquez di Semua Kelas

125cc: 46 balapan, 10 menang, 14 podium, 14 pole, 9 fastest lap, 467 poin

Moto2: 32 balapan, 16 menang, 25 podium, 14 pole, 7 fastest lap, 579 poin

MotoGP: 91 balapan, 35 menang, 64 podium, 45 pole, 37 fastest lap, 1.554 poin

Sumber: www.liputan6.com