Teknisi Vinales Bantah Dominasi Valentino Rossi di Yamaha

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 01 Apr 2018, 11:03 WIB
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi mengumumkan perpanjangan kontrak hingga MotoGP 2020. (Twitter/Movistar Yamaha)

Jakarta Sulit dibantah bahwa Valentino Rossi adalah pembalap MotoGP istimewa di Yamaha. Bahkan, ada anggapan bahwa The Doctor bisa mengatur segalanya terkait keinginannya, termasuk arah pengembangan motor.

Wajar jika ada anggapan seperti itu karena Valentino Rossi bak primadona dan pembalap MotoGPyang paling berpengalaman saat ini. Ia sudah memulai petualangannya di kelas utama/MotoGP sejak 2000. Artinya, lebih dari 18 tahun ia berlomba di kasta tertinggi.

Advertisement

Karenanya, ada laporan yang merebak bahwa pengaturan motor YZR-M1 untuk MotoGP 2018 juga dibentuk berdasarkan hasil masukan Valentino Rossi. Bahkan, manajer Yamaha, Massimo Meregalli pun sempat menyebut masukan pembalap Italia itu jauh lebih penting dari Maverick Vinales.

Kepala Teknisi Vinales, Ramon Forcada membantah hal tersebut. Menurutnya, masing-masing pembalap memiliki hak yang sama soal pengaturan motor agar cocok dengan gaya balapnya masing-masing.

"Itu tidak benar karena Yamaha membawa hal-hal baru setiap balapan dan dua pembalap bisa mencoba segalanya. Jika Vinales ingin melanjutkan musim depan dengan motor yang dipakai di Qatar dan Argentina, ia bisa melakukannya. Termasuk Rossi. Mereka tak diwajibkan melakukan apa yang dilakukan yang lain. Tim mengumpulkan informasi untuk kedua pembalap," ujar Forcada, dikutip Tuttomotoriweb.

 

2 dari 3 halaman

Rapor Vinales

Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales finis keenam di MotoGP Qatar 2018. (Twitter/Movistar Yamaha)

Mantan Kepala Teknisi Jorge Lorenzo itu juga mengomentari nasib buruk yang didapat Vinales. Pembalap berusia 23 tahun itu memiliki nasib buruk pada musim 2017 setelah sempat meraih tiga kemenangan dalam lima balapan awal musim.

Pada MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Losail, pembalap Spanyol itu juga mendapat hasil kurang memuaskan. Ia terpaksa memulai balapan dari posisi dari ke-12 setelah tampil buruk di kualifikasi. Di awal balapan, ia sempat melorot ke posisi ke-15.

Untungnya, Vinales menunjukkan perkembangan bagus di pertengahan balapan. Pada akhirnya, ia merangsek ke baris depan hingga finis di urutan keenam di atas Dani Pedrosa serta Johann Zarco, pembalap Yamaha Tech 3 yang sempat memimpin balapan selama 17 lap.

"Jika kami bisa menjaga perasaan di Qatar yang sangat baik selama sisa balapan, kami bisa tampil lebih baik. Empat sirkuit pertama musim berbeda satu sama lain. Kami akan melihat bagaimana itu akan terjadi. Kami harus memastikan bahwa kami punya gerakan yang konsisten," beber Forcada.

 

3 dari 3 halaman

Biodata Movistar Yamaha

Markas: Lesmo, Italia

Principal: Lin Jarvis

Pembalap: Maverick Vinales (25), Valentino Rossi (46)

Motor: Yamaha YZR-M1

Ban: Michelin

Juara dunia:

- Valentino Rossi: 2004, 2005, 2008, 2009

- Jorge Lorenzo: 2010, 2012, 2015