Alfredo Vera Buka Opsi Persebaya Mainkan 2 Striker

oleh Aditya Wany diperbarui 03 Apr 2018, 19:45 WIB
Striker Persebaya Surabaya, David da Silva (bersimpuh), merayakan golnya ke gawang Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Jumat (30/3/2018). (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Sudah cukup banyak pemain yang menghuni lini depan Persebaya Surabaya. Klub berjulukan Bajul Ijo itu memiliki tiga pemain yang bisa dimainkan sebagai striker. Tiga pemain itu adalah Rishadi Fauzi, Ricky Kayame, dan David da Silva.

Selama ini, pelatih Persebaya, Angel Alfredo Vera, selalu memainkan satu striker dalam formasi 4-3-3. Skema itu sudah menjadi andalannya sejak menangani Persebaya Surabaya musim lalu.

"Tiga striker kami punya kualitas bagus. Mereka akan membantu tim ini, bukan bersaing mendapat tempat utama. Semuanya punya peluang sama untuk bermain," kata Alfredo.

Advertisement

Dengan situasi itu, pertanyaan mengemuka. Bagaimana cara Alfredo bisa mengoptimalkan ketiga striker tersebut jika ia tetap menggunakan formasi 4-3-3?

Satu opsi muncul dengan memainkan Ricky Kayame sebagai penyerang sayap. Eks pemain Persipura Jayapura itu memang berposisi asli di situ, dan musim lalu juga kerap berduet dengan Fauzi.

Opsi lain juga masih ada, yaitu dengan memainkan dua striker sekaligus dalam formasi 4-4-2 dalam satu pertandingan. Kebetulan, Da Silva dan Fauzi punya tipe bermain yang berbeda.

Da Silva cenderung bermain sebagai target man dengan menunggu bola matang mengarah kepadanya. Gol yang dicetaknya ketika Persebaya melawan Persela menjadi bukti hal itu.

 

2 dari 2 halaman

Bermuara Cetak Gol

Sementara Fauzi juga bisa menjadi penyerang lubang. Dia kerap membantu mengalirkan bola atau bahkan menjemput bola dari lini tengah. Namun, fisik Fauzi dengan tinggi mencapai 180 cm membuatnya kerap diandalkan dalam duel bola atas pula.

Alfredo membuka peluang memainkan dua striker itu. Namun, pelatih asal Argentina itu tidak bisa menjamin akan menggunakan opsi tersebut dalam waktu dekat.

"Mungkin ke depan bisa memainkan dua striker. Mungkin babak kedua, tergantung situasi di pertandingan bisa terjadi. Tapi, sampai sekarang saya main seperti ini," ujar eks pelatih Persipura Jayapura itu.

Striker Persebaya, David da Silva, selebrasi dengan menutup mata. (Bola.com/Aditya Wany)

Bukan hal mudah untuk berganti formasi yang lama menjadi andalan. Selama menggunakan formasi 4-3-3, Persebaya sangat jarang mengakhiri pertandingan tanpa gol.

Hanya terdapat satu laga saja dari 13 pertandingan yang dilakoni Persebaya tanpa mencetak gol selama 2018. Hal itu terjadi saat tumbang 0-2 dari Arema FC pada semifinal Piala Gubernur Kaltim II 2018 (2/3/2018).

Alfredo masih cukup yakin dengan skema yang dipegangnya saat ini. "Kalau lihat semua pertandingan yang kami mainkan, mungkin ada satu dua pertandingan kami tidak cetak gol. Tapi, yang lain kami biasa cetak gol," imbuhnya.

Muara dari semua formasi, skema, gaya permainan, dan komposisi pemain itu memang hanya satu, yakni mencetak gol. Sejauh ini, Persebaya terbukti masih mampu mencapai tujuan itu.