Kartu Merah Ndiaye Jadi Biang Kerok Kekalahan SFC dari Madura United

oleh Riskha Prasetya diperbarui 07 Apr 2018, 20:00 WIB
Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, saat pertandingan melawan Arema FC pada laga perempat final Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Minggu, (4/2/2018). Sriwijaya FC menang 3-1 atas Arema FC. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bola.com, Pamekasan - Sriwijaya FC menelan kekalahan pertama pada Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Tak tanggung-tanggung, Laskar Wong Kito kalah telak dengan skor 0-3 dari Madura United pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Gelora ratu Pamelingan, Pamekasan, Sabtu (7/4/2018).

Pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, menyebut kartu merah yang diterima Mamadou Ndiaye pada menit ke-83 jadi biang kekalahan tim asuhannya pada laga kali ini.

"Hingga menit ke-70 permainan kami masih berjalan efektif. Namun, ada beberapa pemain yang cedera dan itu dimanfaatkan lawan untuk menekan. Sebelum kartu merah Ndiaye, sebenarnya kami sudah ingin menarik keluar dirinya, tapi terlambat, dan gol pertama itu mengubah segalanya," ujar Rahmad Darmawan seusai pertandingan.

Advertisement

Selepas Ndiaye mendapat kartu merah kedua dari wasit Dodi Setia Purnama, Madura United terlihat leluasa mengacak-acak pertahanan Laskar Wong Kito. Tiga gol bersarang ke gawang Teja Paku Alam dalam durasi 10 menit.

Di sisi lain, Rahmad Darmawan menyebut kekalahan ini akan menjadi pelajaran berharga untuk anak asuhnya. "Apapun hasilnya harus tetap positif. Pada pramusim lalu kami juga sempat kalah, namun mereka bisa bangkit. Kali ini saya ingin merespons dengan hal yang sama," tutur pelatih yang biasa dipanggil RD itu.

Eks pelatih Persija Jakarta itu juga enggan menyalahkan pemainnya yang dianggap kalangan media dalam ruangan konferensi pers seusai pertandingan, gagal meredam Bayu Gatra yang baru masuk di babak kedua dan memberikan warna yang berbeda pada tim tuan rumah.

"Sebenarnya sudah kami antisipasi, namun tadi kami memang harus melakukan pergantian karena Alfin Tuasalamony sudah beberapa kali mengalami perawatan dan dokter tim sempat mengatakan Alfin lupa ingatan. Saat belum ada yang pemain yang keluar, semua tidak ada masalah. Diusirnya Ndiaye membuat Sriwijaya FC kehilangan pemain berpostur tinggi, dan di kesempatan pertama, lawan langsung menghasilkan gol," jelas RD.