4 Perempuan Ini Pilih Jadi Pengadil Sepak Bola

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 08 Apr 2018, 20:42 WIB
Wasit asal Indonesia Deliana Fatmawati Kaban. (Dok. PSSI)

Jakarta - Deliana Fatmawati Kaban menjadi wasit perempuan asal Indonesia yang mengantongi lisensi FIFA. Mendapat kehormatan itu sejak 2017, sosok kelahiran Medan, 8 Juli 1988, itu menilai profesinya ini sangat menantang.

Bagi Deliana, menjadi wasit memberi tantangan tersendiri bagi dirinya yang seorang perempuan. Tak mudah baginya untuk meredam emosi para pemain sepak bola, olahraga yang umumnya digemari oleh para pria.

Advertisement

"Menjadi wasit memang tidak mudah. Seorang wasit harus bisa memutuskan sesuatu hanya dalam hitungan beberapa detik. Inilah yang perlu dipahami banyak insan sepak bola. Sudut pandang wasit tidak seluas penonton di tribun, atau sebanyak yang penonton saksikan di TV," kata Deli.

Menjadi wasit, kata Deli, begitu dia disapa, merupakan pekerjaan yang menjanjikan untuknya. "Sangan menjanjikan, baik dalam kondisi sulit seperti ini, atau di masa yang akan datang nanti."

Sosok lulusan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, UPI Bandung itu juga meminta para pemain bola lebih menghormati wasit.

"Kalaupun seorang wasit melakukan kesalahan, kita tetap harus respek. Ada banyak cara yang baik untuk menyampaikan pandangan ke pada wasit. Tidak perlu emosi, main pukul, tendang, atau lempar sesuatu. Toh setiap pertandingan pasti akan ada evaluasi," tuturnya.

Selain Deliana, ada tiga perempuan dari berbagai belahan dunia yang memilih wasit sebagai pekerjaan sebagai karier mereka. Simak di halaman selanjutnya.

 

2 dari 4 halaman

Karolina Bojar

Karolina Bojar. (Instagram)

Karolina Bojar dianggap sebagai wasit terseksi di dunia. Saat ini, dia masih memimpin laga level wilayah di tanah kelahirannya, Polandia.

Karolina mencuri perhatian publik, setelah Oktober 2017 foto-fotonya sedang memimpin sebuah pertandingan sepak bola di Krakow menjadi viral. Foto tersebut pertama disebar oleh akun Twitter @FotoPyK, seperti diberitakan 101 Great Goals.

Selain menjadi wasit, sosok berusia 21 tahun ini sedang mengincar gelar sarjana hukum di salah satu universitas kampung halamannya, Krakow, Polandia.

 

 

3 dari 4 halaman

Maira Americano Labes

Maira Americano Labes merupakan hakim garis yang bertugas di divisi III Liga Brasil.

Pada 2014, Maira pernah mengusir pelatih Juventus SC, Celso Teixera saat melawan Santa Catarina. Maira mengusir Teixera pada menit ke-61 karena protes kerasnya dari pinggir lapangan.

Keseksian Maira ini membuat Teixera melakukan pelecehan.  

4 dari 4 halaman

Elena Tambini

Elena Tambini adalah salah satu contoh model yang beralih profesi menjadi wasit sepak bola. Saat ini, ia menjadi wasit liga kecil di Italia. Namanya menjadi semakin dikenal setelah menjadi wasit.

Model berusia 25 tahun tersebut direncanakan untuk promosi sebagai wasit Serie A. Setelah sebelumnya bertugas di beberapa pertandingan kompetisi bawah Italia.

 

Sumber: Liputan6.com

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: