Gianyar - Bali United tak pernah memainkan Irfan Bachdim selama 90 menit musim ini. Pemain naturalisasi ini selalu ditarik keluar di babak kedua.
Terkini, pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro tidak memainkan Bachdim secara penuh saat ditahan imbang 1-1 oleh Perseru Serui di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (7/4/2018). Pemain berusia 29 tahun itu digantikan Nyoman Sukarja di menit ke-66.
Baca Juga
Dalam tiga partai, mantan pemain Persema Malang itu hanya mengoleksi 209 dari maksimal 270 menit bermain. Dari jumlah tersebut, Bachdim juga gagal berkontribusi lewat gol maupun assist.
Widodo angkat bicara terkait ditarik keluarnya Bachdim di babak kedua. Terbukti, menurutnya, performa Sukarja lebih baik dibanding pemain bernomor punggung sepuluh itu.
"Pertimbangan saya ingin ada perubahan. Dengan skema yang lain. Terbukti Sukarja lebih menggigit. Tapi Bachdim juga sudah kerja keras, jadi pergantian itu menurut saya tepat," ucap Widodo pada konferensi pers selepas pertandingan Bali United melawan Perseru.
Debut Starter Milos Krkotic
Untuk pertama kalinya pula, Widodo memainkan Milos Krkotic sebagai starter. Gelandang asal Montenegro itu diplot untuk menemani Fadil Sausu dan Taufiq di lini tengah.
Widodo menganggap permainan Milos masih belum optimal. Pasalnya, pemain berusia 30 tahun tersebut belum lama bergabung dengan tim.
"Adaptasi Milos, posisinya terlalu jauh turun, tapi yang dilakukan dia sudah cukup bagus. Saya berharap dapat lebih. Karena baru dua kali bermain. Pertandingan berikutnya dia lebih fit lagi," tutur Widodo.
Jalannya Pertandingan
Bali United kembali kehilangan poin penuh pasca bermain imbang 1-1 melawan Perseru. Tim berjuluk Serdadu Tridatu itu kini bercokol di peringkat kelima dengan lima poin.
Widodo menilai timnya hanya kurang beruntung tidak dapat memetik kemenangan. Bahkan, Perseru dilihatnya tidak memberikan perlawanan berarti kepada Stefano Lilipaly dan kawan-kawan.
"Perseru memang kerja keras, kita lebih kerja keras, dibuktikan dengan kami mengurung mereka. Mereka hanya dapat peluang karena kesalahan kita. Cuma memang tidak terjadi gol, banyak peluang. Saya harapkan ke depannya peluang sekecil apapun dapat dikonversikan menjadi gol," Widodo mengakhiri.