Manchester - Manchester City gagal memanfaatkan peluang seumur hidup saat kalah 2-3 dari Manchester United (MU) di kandang sendiri. Padahal, momen memastikan gelar juara di kandang sendiri dengan mengalahkan MU sulit ditemukan kembali.
Momen istimewa yang lepas itu sangat jarang terjadi. Sebagai perbandingan, di bawah komando Alex Ferguson, MU tidak pernah mengamankan titel Liga Inggris dengan membungkam The Citizens di Old Trafford.
Baca Juga
Dari 13 mahkota Liga Inggris MU bersama Ferguson, hanya tiga yang diraih setelah berjaya di Theatre of Dreams. Mereka menaklukkan Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Aston Villa.
Pada enam kesempatan lainnya, The Red Devils bahkan tidak perlu bermain karena pesaing terdekat terpeleset.
Sementara gelar sisa MU dipastikan di lokasi kurang berkesan, yakni saat mengunjungi markas Middlesbrough, Southampton, Wigan Athletic, dan Blackburn Rovers.
Penyesalan Guardiola
Kekalahan 2-3 di Etihad Stadium, Sabtu (7/4/2018), membuat keunggulan Manchester City atas MU terpangkas menjadi 13 angka.
Dengan kompetisi menyisakan enam pertandingan, The Citizens butuh dua kemenangan untuk mengamankan titel 2017/2018.
"Kami sedih karena tidak bisa memberi hadiah bagi suporter. Tapi kami masih unggul jauh. Kami akan mencoba mengamankan gelar secepat mungkin," kata pelatih Manchester City, Pep Guardiola.
"Tentu kami ingin menang. Saya tidak akan membantah itu. Namun kami menghadapi tim yang bertengger di peringkat dua," lanjutnya.
Semangat MU
Kegagalan Manchester City tidak lepas semangat MU. Meski tertinggal 0-2 di babak pertama, The Red Devils sadar pentingnya menghindari kekalahan pada pertandingan tersebut.
"Kemenangan berarti gelar bagi Manchester City. Bagi suporter, itu ibarat mati. Saya tidak bisa membiarkan itu," tukas pencetak dua gol MU, Paul Pogba.