Bola.com, Buenos Aires - Beberapa sanksi dijatuhan Race Direction kepada Marc Marquez saat berlangsungnya MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Minggu (8/4/2018). Saat dimintai komentar tertang sanksi tersebut, CEO Dorna, Carmelo Ezpelata enggan berkomentar banyak.
Baca Juga
Namun, dia mengaku bisa memahami reaksi Valentino Rossi dan Marc Marquez setelah insiden senggolan di Sirkuit Termas de Rio Hondo.
Clash antara Marc Marquez dan Valentino Rossi menjadi sorotan utama pada balapan itu. Gara-gara insiden tersebut, Marquez terkena penalti 30 detik sehingga hanya finis di posisi ke-18.
Penalti itu bukan satu-satunya didapat Marquez. Dia juga terkena penalti pada lap kelima karena kejadian saat start. Rider asal Spanyol itu seharusnya mengawali lomba dari pit lane, karena sempat mengalami masalah pada motornya sebelum balapan dimulai.
Namun, dia tetap start dari posisi keenam, dengan cara mendorong motornya ke grid. Hukuman untuk Marquez tersebut jadi kontroversi. Ezpelata memilih tak mau ikut berpolemik tentang penalti tersebut karena Dorna selaku operator MotoGP tak lagi terlibat dalam membuat keputusan.
"Sejak dua tahun lalu, setelah apa yang terjadi di Sepang pada 2015 (perselisihan Rossi Vs Marquez), organisasi telah berubah. Dorna tak lagi bisa mengusulkan orang untuk komisioner (anggota Race Direction), tapi jadi wewenang IRTA dan FIM," kata Ezpelata, seperti dilansir AS, Selasa (10/4/2018).
"Kami di luar badan yang memutuskan sanksi. Menurut saya itu logis," kata Ezpelata.
Ezpelata mengaku bisa memahami respons Marc Marquez dan Valentino Rossi atas insiden tersebut.
"Valentino Rossi sangat marah dan Marc Marquez merasa frustrasi. Saya bisa memahami mereka berdua, situasi yang mereka alami. Saya belum berbicara dengan mereka. Ini bukan saatnya. Permainan psikologis penting dan harus dihormati," sambung Ezpelata.