Jakarta Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri memaklumi amarah Gianluigi Buffon terhadap wasit Michael Oliver di laga Real Madrid vs Juventus. Menurut Allegri, reaksi itu wajar mengingat Juventus telah berjuang keras menghadapi Real Madrid.
"Itu adalah reaksi manusia dan saya pikir, itu harus dimengerti," kata Allegri seperti dilansir Soccerway.
Baca Juga
Buffon marah besar terhadap Michael Oliver yang memberi Real Madrid penalti pada leg kedua Babak 8 Besar Liga Champions di Santiago Bernabeu, Kamis (12/4/2018) dinihari WIB. Bukan apa-apa, penalti pada menit 93 itu jadi sebab tersingkirnya Juventus karena agregat 4-3 dari Real Madrid.
Pada laga di Bernabeu, Juventus memulai pertandingan dengan keadaan tertinggal agregat 0-3 dari Madrid. Namun dua gol dari Mario Mandzukic dan satu gol Blaise Matuidi menghidupkan asa Juve untuk lolos lantaran agregat menjadi 3-3.
Sayang, harapan itu pupus saat Oliver memberi Madrid tendangan penalti pada menit 93. Wasit asal Inggris itu menilai Medhi Benatia telah melanggar Lucas Vazquez di kotak terlarang. Cristiano Ronaldo yang menjadi eksekutor tidak menyia-nyiakan kesempatan.
Buffon sendiri mendapat kartu merah karena protes keras kepada wasit. Menurut kiper berusia 40 tahun itu, wasit menodai jalannya pertandingan dan perjuangan Juventus. Padahal, Liga Champions musim ini bisa jadi yang terakhir bagi Buffon sebelum pensiun di akhir musim ini.
"Saya tidak tahu apakah ini adalah Liga Champions terakhir Buffon, tetapi ada tiga detik sisa dan kami hampir mencetak sejarah, sesuatu yang dia lihat terpeleset dari genggamannya," kata Allegri.
Sesali Ketiadaan VAR
Lebih lanjut, Allegri menyesali ketiadaan Video Assistance Referee (VAR) dalam Liga Champions. Padahal, alat itu bisa berguna untuk memberi keputusan obyektif.
"Tidak ada VAR, maka kami kalah. Ini maslaah UEFA. Saya selalu mengatakan VAR sangat penting dalam membuat keputusan penting dan obyektif. Tetapi tidak ada VAR dan kami harus menerimanya," kata Allegri.
Gagal Ikuti AS Roma
Tersingkir dari Real Madrid membuat Juventus gagal mengikuti jejak AS Roma ke semifinal sebagai wakil Italia. Sebelumnya, AS Roma membalikkan prediksi usai menyingkirkan Barcelona lewat agregat 4-4.
AS Roma kalah 1-4 lebih dulu pada leg pertama di Nou Camp, Namun Edin Dzeko cs tampil heroik dan menang 3-0 pada leg kedua di Olimpico. Roma lolos dengan produktivitas gol tandang.