Diserang Rossi, Marquez: Ada yang Lebih Parah dari Saya

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2018, 09:55 WIB
Aksi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez pada MotoGP Argentina 2018 di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo. (Juan Mabromata / AFP)

Jakarta Marc Marquez menegaskan tidak akan mengubah gaya balap ugal-ugalan di sisa balapan MotoGP musim ini. Pembalap tim Respol Honda itu lagi-lagi memberikan pembelaan bila ada pembalap lain yang tampil lebih agresif selama balapan di Argentina.

Hal itu disampaikan Marquez dalam acara konferensi pers di Sao Paulo. Dalam kesempatan itu dia mencontohkan penampilan Johann Zarco.

Advertisement

Pada balapan di Sirkuit Termas de Rio Hondo, pembalap Yamaha Tech 3 melakukan hal yang sama dengan dirinya ketika dia menyenggol Dani Pedrosa hingga terjatuh.

Berbeda dengan Rossi, Pedrosa harus menjalani operasi lantaran mengalami patah tulang. Marquez bukan tipikal pembalap yang mencoba untuk mencari kesalahan pembalap lain, namun dia menjelaskan pada balapan kontak antar pembalap seringkali terjadi.

 

 

2 dari 3 halaman

Komentar Marquez

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez jadi yang tercepat pada latihan bebas kedua MotoGP Argentina 2018. (Juan MABROMATA / AFP)

"Tidak, karena pada saat itu saya merasa seperti itu. Saya harus melakukan comeback, memberikan 100 persen penampilan. Jadi saya tidak akan melakukan sesuatu yang berbeda di balapan berikutnya," ujar Marquez seperti dikutip dari Autosport, Jumat (13/4/2018).

"Tentang insiden di Argentina, itu terjadi pada banyak pembalap. Itu terjadi saat Zarco dan Pedrosa mengalami kontak di tikungan yang sama. Dani terluka setelah itu, dan di sana kami tidak meminta hukuman," Marquez menegaskan.

3 dari 3 halaman

Ogah Disanksi

Aksi pembalap Honda Marc Marquez saat mengikuti MotoGP Qatar 2018 di Sirkuit Internasional Losail (18/3). Dalam seri pembuka ini hanya mampu menempati posisi runner up. (AFP Photo/Karim Jaafar)

Lebih lanjut, yang penting bagi setiap pembalap adalah belajar dan tahu kapan Anda melakukan kesalahan. Marquez menyadari jika dirinya melakukan kesalahan tetapi mengapa banyak pihak meminta dirinya untuk disanksi oleh Race Direction.

"Kami adalah pengendara, dan hal-hal ini biasa terjadi. Saudaraku (Pembalap Moto2, Alex Marquez), misalnya. Pada hari Minggu dipaksa keluar dari lintasan. Ini balapan dan hal-hal ini terjadi. Setiap pengendara memiliki masalah selama kariernya. Setiap pengendara harus meminta maaf," tukas Marquez.

(David Permana)

Sumber Liputan6.com