Bola.com, Austin - Sikap Valentino Rossi yang marah dan mengkritik keras Marc Marquez setelah insiden senggolan kedua pembalap di MotoGP Argentina, Minggu (8/4/2018), dibela juara dunia 500cc (format lama MotoGP) 1993, Kevin Schwantz. Menurut pria asal Amerika Serikat tersebut sikap The Doctor bisa dimengerti.
Baca Juga
"Banyak orang bilang Rossi marah karena Marquez mengalahkannnya. Tidak, disalip sangat berbeda dengan melaju terhambat karena ada seseorang yang melemparkan diri ke Anda. Olahraga ini bukan tentang seperti itu," kata Schwantz, seperti dilansir AS, Sabtu (14/4/2018).
"Jika Anda jauh lebih baik daripada pembalap di depan Anda, maka carilah cara untuk menyalipnya dengan cara bersih. Saya tak peduli dengan kondisi trek karena semua merasakan hal yang sama dan saya tak peduli tikungan seperti apa itu. Cari cara menyalip tanpa menabrak pembalap lain," kata Schwantz.
Rossi dan Marquez terlibat insiden pada lap ke-19 di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Kedua pembalap sengggolan akibat gaya membalap agresif Marquez, sehingga Rossi terjatuh.
The Doctor masih bisa melanjutkan balapan, tapi finis di posisi ke-19. Marquez terkena penalti 30 detik atas insiden tersebut sehingga menyudahi balapan di posisi ke-18.
Rossi marah besar atas insiden tersebut. Setelah balapan dia mengaku turun ke lintasan menjadi tak aman jika Marquez masih membalap dengan agresif seperti itu. Dia juga menuding Marquez menghancurkan MotoGP. Sikap keras Rossi tersebut didukung Schwantz.
"Pada dua insiden (Marquez terlibat insiden dengan Rossi dan Aleix Espargaro di MotoGP Argentina), Marquez tak peduli dengan konsekuensi kontak yang dilakukannya. Kami semua pernah melakukan kesalahan yang tak disengaja dalam kondisi kritis. Tapi, dia tidak seharusnya menempatkan diri pada situasi seperti itu," ujar Schwantz.
"Dan jika Anda melakukannya, Anda harus siap mendapat sanksi," tegas Schwantz, mengenai konsekuensi insiden Valentino Rossi dan Marc Marquez.