Bola.com, Malang - Banyaknya Aremania yang jadi korban kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, ketika menjamu Persib Bandung (15/4/2018) membuat tim Arema FC ikut bersedih.
Kesedihan mereka terasa lebih berat karena pemain Arema belum bisa memberikan kemenangan dalam empat pertandingan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak.
Alhasil, suporter tidak kuasa menahan kekecewaan dan membuat kericuhan dengan masuk ke lapangan yang berujung jatuhnya ratusan korban karena gas air mata.
Saat ini masih ada sekitar delapan korban yang dirawat di rumah sakit. Manajemen, pelatih, dan pemain Arema datang menjenguk korban. Mereka mencoba menghibur Aremania yang dirawat di Rumah Sakit Syaiful Anwar, Kota Malang.
Rombongan tim Arema berangkat setelah menjalani sesi latihan pagi di pusat kebugaran Universitas Brawijaya, Malang, dan tiba di rumah sakit jam 09.30 WIB.
Baca Juga
Mereka pertama kali menuju ruangan yang ditempati korban bernama Yunico Alfons yang berasal dari Blitar. Dia mengalami gegar otak ringan karena benturan ketika berebut meninggalkan tribune belakang gawang Stadion Kanjuruhan.
"Kepingin bertemu pemain Arema saja pakai acara sakit seperti ini," canda Media Officer Arema, Sudarmaji, disambut tawa keluarga korban.
Candaan itu sempat membuat suasana mencair. Tetapi, ketika melihat Yunico masih kesulitan bicara dan hanya bisa tersenyum, pemain Arema merasa terenyuh.
Gelandang asing, Ahmet Atayev, yang semula ada di barisan depan untuk menengok korban, perlahan mundur dan menutup wajahnya.
Urung Ikut Ujian Nasional
Rombongan Arema yang berjumlah 30 orang memang tidak bisa masuk bersamaan ke dalam ruangan. Mereka masuk bergantian. Yang paling tidak banyak basa-basi justru pelatih kiper Ricardo Navaro Passos.
Dia langsung menyentuh kepala korban sambil menyapanya. "Hello, my friend," katanya dengan wajah sedih. Namun, dia tidak banyak berbicara lagi karena terkendala bahasa. Dari raut wajahnya dia terlihat sangat sedih melihat kondisi korban.
"Dari keterangan orangtua korban, harusnya sekarang dia ujian nasional di sekolah. Tapi karena kondisinya seperti ini, manajemen Arema akan membantu mengeluarkan surat keterangan dan tentunya juga ada keterangan dari dokter," kata Sudarmaji.
Setelah itu, rombongan Arema menjenguk korban lain di rumah sakit yang sama, yaitu Nauval, yang berasal dari Tulungagung. Tetapi, karena dia berada di ruang ICU, hanya dua pemain asing, yaitu Arthur Cunha dan Balsa Bozovic, yang mewakili pemain Arema untuk masuk.
Kondisi korban saat ini masih belum sadar karena dia juga mengalami gegar otak karena benturan. "Besok tim Arema akan mengunjungi korban lainnya yang ada di rumah sakit daerah Kepanjen. Besok kebetulan tim latihan di Stadion Kanjuruhan di Kepanjen," jelas Sudarmaji.