Jakarta Mantan bintang AC Milan, Ricardo Kaka, mengutarakan pengalamannya saat membela Real Madrid. Ketika Real Madrid masih ditangai Jose Mourinho.
Pemain asal Brasil ini, termasuk salah satu transfer paling mahal dalam sejarah Real Madrid. Tapi, sayangnya Kaka tak bisa mengembangkan kariernya sejak kedatangannya ke Spanyol.
Baca Juga
Meskipun Kaka ingat waktu datang di Real Madrid penuh dengan rasa optimisme, tapi ada hal-hal tertentu yang akan diubahnya selama empat tahun berada di ibukota Spanyol.
Berbicara kepada media Brasil, UOLEsporte, Kaka mengakui bahwa dia harus berjuang untuk beradaptasi dengan Real Madrid. Pasalnya, ia masih bergelut dengan cedera yang dia dapatkan saat masih bermain untuk AC Milan.
"Pada tahun 2009 saya setuju untuk bergabung dengan Real Madrid, tetapi saya benar-benar hancur. Saya tidak bisa tampil seperti yang saya lakukan di AC Milan. Saya benar-benar tersesat," kata Kaka.
Perjuangan Berat
Salah satu perjuangannya di ibukota Spanyol berkaitan dengan sikap pelatihnya, Jose Mourinho. Kaka bahkan menyebutnya sebagai salah satu pelatih terberat yang ia rasakan selama masa tugasnya sebagai pemain sepak bola profesional.
"Mourinho adalah pelatih yang tangguh bagi saya. Kami memiliki hubungan yang saling menghormati tetapi rumit. Ketika saya pikir dia akan memberi saya kesempatan, itu tidak terjadi," ujar Kaka.
"Saya tidak pernah bisa menunjukkan kepadanya bahwa saya dalam kondisi baik. Saya berjuang dan banyak berdoa, tetapi ketika dia tidak memberi saya kepercayaannya, saya tahu saya tidak bisa bekerja dengannya lagi," Kaka menambahkan.
Momen Terbaik
Terlepas dari apa yang terjadi di antara mereka, Kaka mengakui bahwa Mourinho memiliki sikap yang baik. Itu ketika dia memutuskan untuk bergabung kembali dengan AC Milan.
"Salah satu momen terbaik ketika kami berdua meninggalkan Real Madrid. Mourinho mengirimi saya pesan di mana dia menamakan saya sebagai salah satu pemain paling profesional yang pernah bekerja dengannya. Itu benar-benar bagus untuknya," ujar Kaka.