Jakarta - Perebut pole position MotoGP Argentina, Jack Miller, mempertanyakan perilaku Valentino Rossi dan Marc Marquez. Miller menilai kedua rivalnya kurang dewasa.
Rossi dan Marquez terlibat insiden di MotoGP Argentina. Marquez melakukan manuver agresif di tikungan ke-13 saat balapan di seri kedua MotoGP 2018 yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Manuvernya itu membuat Rossi tersungkur di pinggir lintasan.
Baca Juga
Akibatnya, Marquez mendapat penalti 30 detik dari Race Direction. Itu merupakan hukuman ketiganya di MotoGP Argentina setelah disanksi ride-through penalty dan turun satu posisi.
Jelang balapan MotoGP Austin, Minggu (22/4/2018), Rossi enggan menyapa rider Repsol Honda Team tersebut. Rossi malah menyiapkan balas dendam kepada Marquez saat balapan di Austin.
"Kami semua di sini, dunia balap MotoGP, mempertaruhkan hidup, untuk penggmar dan pembalap lain. Bila ada pembalap saling berkelahi satu sama lain, itu sangat konyol dan tidak dewasa," kata Miller menyindir Marquez dan Rossi, dikutip dari Motor Sport.
Sudah Tua
Menurut Miller, Rossi yang saat ini sudah berusia 39 tahun harusnya bisa menyikapi dengan lebih bijaksana mengenai manuver agresif Marquez. Sedangkan Marquez bisa mengurangi keberaniannya melakukan manuver demi keselamatan pembalap lain.
"Mereka sudah cukup dewasa, bisa dibilang tua. Mereka harus ingat. hitup itu singkat dan kita mepertaruhnya nyawa di atas lintasan," ujar pembalap asal Australia tersebut.
"Saya melihat situasi ini, banyak orang memihak yang satunya, ada juga membela yang satunya. Coba ingat tentang Marco Simoncelli, bagaimana hal itu akhirnya," ucap Miller melanjutkan.
2 Tuhan
Sementara rider Monster Tech 3 Yamaha, Johann Zarco mengatakan, usai insiden di Argentina, kini MotoGP mempunyai dua Tuhan. Yang dimaksud Miller adalah Rossi dan Marquez.
"Kami menyentuh dua Tuhan sekarang. Kami memiliki Rossi yang merupakan Tuhan pertama dan sekarang Marc menjadi Tuhan lainnya karena dia melakukan hal-hal luar biasa," kata pembalap Tech 3 Yamaha.
"Antara pengendara itulah kita hampir harus berbicara dan mencari solusi bersama untuk menyelesaikan masalah mereka," ujar Zarco mengakhiri.
Sumber: Liputan6.com