Dilema Mohamed Salah Jika Liverpool ke Final Liga Champions

oleh Marco Tampubolon diperbarui 26 Apr 2018, 18:58 WIB
Pemain Liverpool, Mohamed Salah usai mencetak gol ke gawang AS Roma pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Selasa (24/4). Salah tak melakukan selebrasi usai membobol gawang mantan klubnya. (AP Photo/Rui Vieira)

Jakarta Mohamed Salah jadi senjata andalan Liverpool. Ketajaman mantan pemain Chelsea tersebut sangat dibutuhkan The Reds melewati laga demi laga, termasuk ajang bergengsi, Liga Champions.

Sejauh ini, Liverpool berhasil melaju ke babak semifinal. Selangkah lagi, The Reds ke babak final setelah berhasil merebut leg pertama, Selasa (24/4/2018) atau Rabu dinihari WIB.

Advertisement

Bertanding di Anfield Stadium, Liverpool menang telak 5-2. Salah  kembali jadi primadona dalam duel ini. Mantan pemain Chelsea tersebut sukses mencetak dua assist dan dua gol.

Dengan hasil ini, pasukan Jurgen Klopp hanya perlu menghindari kekalahan 0-3 saat bertandang ke markas AS Roma, pada leg kedua, pekan depan.

Namun seperti dilansir The Sun, Liverpool kini menghadapi dilema bila berhasil lolos ke final di Kiev, Ukraina, 26 Mei mendatang. Sebab bulan Ramadan yang mewajibkan umat Muslim di dunia untuk berpuasa sudah berlangsung 10 hari sebelum partai puncak tersebut.

Saat masih memperkuat Chelsea, 2014 lalu, Salah sempat mengungkapkan kesulitan yang dihadapi saat menjalani latihan pramusim di saat bulan Ramadan tiba. 

"Ramadan sedikit sulit bagi saya karena kami harus menjalani dua kali pemusatan latihan dalam sehari, cuaca sangat panas dan saya tampil di setiap laga," kata Salah.

"Saya tidak minum hingga pukul 09.30 malam. Meski saya mulai terbiasa untuk itu, sudah berakhir dan saya bisa minum dan makan dengan normal saat ini," ujar Salah saat itu. 

 

2 dari 2 halaman

Pilihan Sulit

Pemain Liverpool, Mohamed Salah usai mencetak gol ke gawang AS Roma pada leg pertama semifinal Liga Champions di Stadion Anfield, Liverpool, Inggris, Selasa (24/4). Salah tak melakukan selebrasi usai membobol gawang mantan klubnya. (AP Photo/Rui Vieira)

Pimpinan Spiritual Mesir, Shawki Allam, sebebarnya telah mengizinkan Salah dan rekan-rekannya di timnas Mesir untuk menunda puasa selama masa persiapan Piala Dunia 2018. Namun Salah dan pemain Muslim lain di Liverpool, Sadio Mane dan Emre Can, belum mengeluarkan keputusan apakah akan tetap berpuasa bila Liverpool melaju hingga ke final.

Salah sendiri dalam bahasa Arab berarti beribadah. Ini membuatnya sulit untuk menentang imannya saat bulan Ramadan tiba. Apalagi selama ini, Salah dikenal sangat taat beribadah termasuk saat memperkuat Liverpool. Dia rajin salat di sela-sela kesibukan timnya. 

"Salah seorang Muslim. Dia melakukan semua hal yang dilakukan umat Muslim. Sebelum bertanding dia membersihkan diri dan beberapa hal seperti itu," kata Jurgen Klopp dalam wawancara dengan Channel 4 beberapa waktu lalu seperti dilansir The Sun.

"Kami datang dua menit lebih awal ke ruang ganti sehingga dia bisa mempersiapkan diri untuk pertandingan. Itu dia (Salah), Sadio, dan Emre Can," beber Klopp.