Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 menghadapi ujian pertama pada Anniversary Cup 2018 melawan Bahrain, Jumat (27/4/2018) di Stadion Pakansari, Cibinong. Dari laga ini pula, kekuatan tim besutan Luis Milla bisa diukur.
Pengamat sepak bola asal Jatim, Yusuf Ekodono, meyakini tim besutan Luis Milla tak akan mudah meraih hasil positif di pertandingan ini. Pasalnya, kelas Bahrain masih di atas Indonesia.
Baca Juga
Namun, baginya di sepak bola semuanya bisa terjadi. Apalagi Luis Milla sudah cukup lama menangani tim Garuda. Setidaknya, ia mengetahui bagaimana caranya mengeksploitasi kelebihan anak didiknya, dan cara menutupi kekurangan timnya.
Soal kekurangan timnas, Yusuf menilai postur badan para pemain skuat Merah Putih yang lebih kecil dibanding Bahrain akan menjadi kendala mereka saat duel satu lawan satu dengan pemain lawan.
Faktor postur itu pula yang membuat Indonesia akan sulit memenangkan duel bola-bola atas. Hal itu pula yang bisa dioptimalkan Bahrain untuk merepotkan pertahanan Timnas di laga ini.
Selain itu, mentalitas para pemain juga kerap menjadi penyebab buruknya permainan Timnas ketika bertemu tim-tim yang memiliki kelas di atas mereka.
Untuk itu, Yusuf berharap para pemain Timnas Indonesia U-23tidak mudah frustrasi atau kehilangan percaya diri saat beberapa kali upaya yang mereka lakukan menemui kegagalan.
Kelebihan Skuat Luis Milla
Sementara mengenai kelebihan Timnas Indonesia U-23, Yusuf menilai kecepatan para pemain Indonesia akan menjadi senjata ampuh saat meladeni Bahrain pada pertandingan tersebut. Dengan catatan, Rezaldi Hehanussa harus memperbaiki akurasi umpan.
Pasalnya, dengan gaya main bola-bola pendek cepat ala spanyol, bagi Yusuf modalnya adalah akurasi umpan. Sebab, jika akurasinya buruk, hal ini akan menjadi petaka bagi Timnas.
Di mata Yusuf, kelebihan Timnas lainnya ada pada lini tengahnya. Di sana ada Evan Dimas Darmono yang memiliki umpan-umpan terukur, begitu juga dengan M. Hargianto yang punya visi bermain cukup bagus.
"Yang harus dilakukan para pemain Indonesia untuk mengatasi Bahrain adalah main sabar, bisa atur tempo, dan ada ledakan-ledakan di saat lawan kendur," ujarnya.